BERITA

Natal dan Tahun Baru, Jokowi Perintahkan Aparat Fokus Ancaman Teror

""Saya minta Densus 88 Polri dan jajaran Polri agar hal yang berkaitan dengan gangguan keamanan dan ancaman terorisme ini menjadi perhatian""

Natal dan Tahun Baru, Jokowi Perintahkan Aparat Fokus Ancaman Teror
Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian (kanan) bersama Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kiri) memaparkan persiapan pengamanan Natal dan Tahun Baru seusai rapat terbatas yang dipimpin Preside


KBR, Jakarta- Presiden Joko Widodo mengnstruksikan kepada Kepala Kepolisian Indonesia, Tito Karnavian untuk memokuskan pengamanan Natal 2016 dan Tahun Baru 2017 pada kesiapan dan pengamanan terhadap ancaman terorisme. Selain itu kata dia, kesiapan lain berupa lancarnya pasokan bahan pangan, bahan bakar minyak, dan juga transportasi pendukung merupakan hal yang biasa dibahas pemerintah dan jajarannya jelang momen tersebut.

"Tapi, satu hal yang sangat penting hari ini, saya memberi perhatian khusus yaitu masalah keamanan dan ancaman terorisme. Dan saya minta Densus 88 Polri dan jajaran Polri agar hal yang berkaitan dengan gangguan keamanan dan ancaman terorisme ini menjadi perhatian yang khusus," ujarnya saat membuka Rapat Kabinet Terbatas di Kantor Presiden, Istana Negara, Jakarta, Kamis (22/12).


Jokowi juga meminta secara khusus kepada Panglima TNI, Gatot Nurmantyo untuk siap siaga membantu pengamanan yang dilakukan oleh Kepolisian Indonesia kapan pun diminta. Dengan begitu kata dia, perayaan Natal dan Tahun Baru kali ini bisa berjalan aman  sesuai target.


"Dan juga saya ingin agar panglima tni beserta seluruh jajaran tni mem-backup penuh polri dalam hal yg berkaitan dengan ancaman dan keamanan terorisme ini. kita mengundang juga Pangdam Jaya dan Kapolda metro jaya mengenai hal yg sama karena memang hal yg berkaitan dengan keamanan dan terorisme ini menjadi perhatian khusus kita," ucapnya.


Sementara itu Kepolisian Indonesia memastikan perayaan Natal dan Tahun Baru kali akan berlangsung dengan aman. Pasalnya menurut Kepala Kepolisian Indonesia, Tito Karnavian,   penangkapan terduga pelaku teror di beberapa tempat bisa menjadikan efek jera bagi siapapun yang berencana merusak keamanan perayaan Natal dan Tahun Baru.

Tito mengimbau kepada umat kristiani yang bakal merayakan Natal dan seluruh masyarakat Indonesia yang bakal merayakan pergantian tahun tidak perlu khawatir berlebihan.

"Total yang ditangkap kemarin 7 orang ditambah 14 yang sebelumnya, jadi 21 orang. Dan terus kita kembangkan ke jaringan lain kalau masih ada. Kita yakin dengan banyak penangkapan ini akan memberi efek ke kelompok yang lain. Tapi kita tetap aktif. Bapak Presiden sudah memerintahkan ke Polri, Panglima dan Kepala BIN untuk mendeteksi dan menindak jika ada kelompok yang melakukan teror. Kita yakinkan situasi insya Allah tenang tidak ada apa apa. Mari kita bekerja bersama sama. Sehingga perayaan Natal dan tahun baru bisa berjalan lancar," ujarnya kepada wartawan di Istana Negara, Jakarta.


Tito mengatakan mengerahkan 155 ribu personel gabungan yang akan digerakkan di beberapa daerah yang dianggap rawan. Rinciannya kata dia, 85 ribu personel kepolisian, 15 ribu personel TNI dan sisanya dari Satpol PP dan Dinas Perhubungan. Menurut dia, jumlah personel tersebut bertambah dari tahun sebelumnya. Dia membantah penambahan personel akibat adanya penggerebekan teroris di empat wilayah beberapa waktu lalu.


"Enggak karena ada penangkapan-penangkapan begini kan cukup bagus. Karena jumlah penduduk bertambah," ucapnya.


Kata dia, fokus pengamanan akan ditempatkan di Jakarta dan Bali. Alasannya kata dia, kedua wilayah ini merupakan daerah tradisional yang selalu menjadi sasaran aksi terorisme selain beberapa daerah lain.


Editor: Rony Sitanggang

  • terorisme
  • mudik natal 2016
  • presiden joko widodo
  • Kapolri Tito Karnavian

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!