BERITA

Dua Perakit Bom Masih Buron

"Kedua orang ini berperan sebagai perakit bom yang akan diledakan hari ini di obyek vital yang diduga adalah Istana Presiden."

Ade Irmansyah

Dua Perakit Bom Masih Buron
Petugas Labfor Polri membawa sejumlah barang bukti saat melakukan olah tempat kejadian perkara di rumah kontrakan terduga kelompok jaringan teroris, di kawasan Bintara Jaya 8, Bekasi, Jawa Barat, Ming

KBR, Jakarta - Kepolisian Indonesia menyebut masih ada dua orang lagi yang masih buron pasca penangkapan beberapa orang terduga teroris kemarin. Juru bicara Kepolisian Indonesia, Awi Setiono mengatakan, kedua orang ini berperan sebagai perakit bom yang akan diledakan hari ini di obyek vital yang diduga adalah Istana Presiden. Hanya saja dia enggan menjelaskan lebih lanjut soal identitas kedua orang tersebut.

"Ya masih rahasia, karena memang masih pencarian, kalau dikasih tahu nanti kabur. Ya memang dari informasi olah TKP, dari Puslabfor Mabes Polri memang daya ledaknya tinggi, kalau ditanya bedanya daya ledak low sama hight itu di atas 4000 KM perdetik kecepatannya ledakan itu. (Bahannya apa pak?) Ini masih olah TKP dan fokusnya memang mencari itu. (Yang pasti mereka dari Solo ya pak? Iya mereka dari Solo," ucapnya kepada wartawan di Kantor Mabes Polri, Jakarta.


Awi Setiono menambahkan kedua orang ini direkrut langsung oleh gembong teroris Bahrun Naim yang saat ini diperkirakan berada di Syiria bergabung dengan ISIS. Menurutnya, cara Bahrun Naim merekrut keduanya dan tersangka lain menggunakan telegram.


"BN ini memang berusaha merekrut mereka dan membuat sel-sel kecil ya dan tidak menutup kemungkinan ada sel-sel kecil lainnya. Kami menghimbau seluruh masyarakat untuk mewaspadai bahwa info yang kita dapatkan, BN ini merekrut sel-sel kecil lainnya untuk melakukan amaliyah. Tidak menutup kemungkinan di luar sana banyak yang harus kita waspadai. Informasi sekecil apapun berguna untuk mengungkap jaringan-jaringan teror ini," ucapnya.


Dia menambahkan, salah satu hal yang disampaikan via komunikasi telegram adalah teknik membuat bom berdaya ledak tinggi tersebut. Kata dia, kepolisian masih menelusuri lebih lanjut apa saja komunikasi yang dilakukan empat teroris itu dengan Bahrun Naim. Pasalnya menurut dia, ada dugaan bahwa komunikasi via telegram tersebut juga berkaitan dengan pendanaan aksi teror.


Sebelumnya, Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap empat terduga teroris itu, Sabtu kemarin. Mereka diduga akan melakukan serangan bom bunuh diri di depan Istana Kepresidenan pada Minggu, 11 Desember 2016. Empat orang yang telah dinyatakan sebagai tersangka itu berinisial MNS, S, AS, dan DYN.


Adapun bom yang rencananya akan mereka ledakkan di depan Istana Kepresidenan tersebut berjenis high explosive atau berdaya ledak tinggi. Pengaruh ledakannya bisa mencapai 300 meter dari pusat ledakan. Perakitannya dilakukan tersangka berinisial MNS dan dua orang yang saat ini berstatus buron.


Bom itu berhasil diamankan Densus 88 saat penangkapan teroris berinisial DYN di Bintara Jaya, Bekasi. Saat itu, bom sudah dalam kondisi jadi dalam kemasan panci dan siap dipakai untuk aksi bom bunuh diri.

Editor: Sasmito

  • jaringan teroris Bahrun Naim
  • buron

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!