BERITA

Bantuan IHR di Markas Pemberontak Suriah, Polisi: Kami Selidiki Videonya

Bantuan IHR di Markas Pemberontak Suriah, Polisi: Kami Selidiki Videonya


KBR, Jakarta- Kepolisian Indonesia sedang memeriksa video yang beredar mengenai bantuan logistik dari Yayasan Bantuan Kemanusiaan Indonesia (Indonesian Humanitarian Relief/IHR Foundation) yang diduga tersimpan di gudang milik kelompok anti pemerintah Suriah, Jaysh Al-Islam.

Juru bicara Polri, Boy Rafli Amar mengatakan, Kepolisian masih mempelajari konten yang terdapat dalam video dari media asal Prancis, Euronews, yang tersebar melalui youtube. Kepolisian akan mengkonfirmasi kebenaran informasi tersebut.


"Bagaimana proses pengumpulan bantuan? Bagaimana cara pengiriman? Ditujukan kepada siapa? Dalam rangka bantuan tersebut? Itu masih perlu banyak data dan informasi yang harus dikumpulkan. Tentunya nanti bisa dilihat apakah ini kegiatan yang mendukung teroris atau kegiatan seperti apa," kata Boy di Mabes Polri, Rabu (28/12/16).


Meski demikian, Kepolisian belum berencana meminta keterangan dari ketua Yayasan IHR, Bachtiar Nasir. Boy mengatakan, pihaknya masih fokus kepada mengumpulkan keterangan, data dan fakta mengenai kebenaran informasi yang beredar.


"Belum, kita lebih kepada pendalaman kebenaran informasi dahulu," ujar Boy.


Sebelumnya beredar informasi mengenai bantuan logistik dari IHR untuk warga Aleppo, Suriah, diduga tidak tersalurkan untuk warga sipil. Bantuan tersebut diduga untuk mendukung kelompok pemberontak Jaysh Al-Islam.


Informasi tersebut terungkap dalam pemberitaan media asal Prancis, Euronews dan beredar di Youtube dan menjadi viral di media sosial. Dalam video tersebut terlihat kardus-kardus bantuan itu tertulis IHR, lengkap dengan logonya. Kardus bantuan itu tersimpan di sekolah yang dijadikan markas pemberontak.

Editor: Dimas Rizky 

  • IHR
  • IHR kirim bantuan untuk Aleppo
  • bantuan IHR untuk pemberontak Suriah
  • Jaysh Al-Islam

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!