BERITA
Cegah Eks Napi Terorisme Beraksi, BNPT Gandeng 17 Kementerian
KBR, Jakarta- Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) berencana melibatkan 17 kementerian untuk memantau eks narapidana kasus terorisme. Kepala BNPT Suhardi Alius mengatakan langkah itu untuk mengurangi tingkat radikalisme eks napi.
Suhardi mengatakan, langkah itu dengan bersinergi
dengan beberapa pihak untuk menyasar masalah di tingkat hulu seperti
keluarga dari para narapidana terorisme.
"Sekarang saya mengemas bagaimana ikut melibatkan 17 Kementerian. Contohnya dari Kementerian Dalam Negeri saya minta bantuan Menteri Dalam
Negeri untuk menyampaikan kepada seluruh kepala daerah sampai wali
kota, bupati bahwa contohnya ada nih mantan-mantan napi teroris yang ada
di situ, tinggal di situ yang masih kita awasi, kita didik, kita dekat,"
jelas Kepala BNPT Suhardi Alius kepada KBR, Senin (14/11).
Suhardi melanjutkan, "bagaimana tingkat ininya? Bagaimana keluarganya? Belum sejahtera
bagaimana? Kita berikan pendidikan kewirausahaan, bagaimana anaknya. Kalau perlu kita beri santunan atau jadikan anak asuh. Ingat variabel
seperti itu kita sentuh, kita nggak main di hilir, kita masalah di
hulunya, kenapa sih seperti itu, karena mereka kan rentan diprovokasi."
Suhardi membantah program deradikalisasi gagal karena eks terpidana terorisme yang kembali mengulangi perbuatannya. Ia menyebut jumlah narapidana terorisme di Indonesia mencapai 600 orang lebih. Kata dia, 400 nya telah keluar dan dua ratusan masih di dalam lapas.
"Nah begitu keluar, mobilitas orang kan tinggi, belum lagi penerimaan lingkungan masyarakatnya. Nah ternyata dari kasus Samarinda ini begitu keluar, dia tidak diterima sama keluarganya lagi. Begitu tidak diterima keluarganya lagi, kan dia hopeless mau kemana? Sudah tempatnya berpindah-pindah tersambunglah lagi sama kelompoknya yang lama. Di situlah kembali lagi. Jadi itulah. Jadi kita musti ikutin di mana. Bayangkan ada 70 lapas di seluruh Indonesia yang menampung napi teroris dengan dua rutan. Bayangkan kesulitan kita," kelit Suhardi.
Suhardi menambahkan, napi teroris bisa menjadi sangat dinamis ketika sudah keluar lapas. Kata dia, beberapa di antaranya berhasil dengan program deradikalisasi yang efektif. Kata dia, ada juga yang mengalami dinamika sosial seperti penolakan lingkungan sehingga rentan untuk kembali lagi kepada jaringan.
Editor: Rony Sitanggang
- Kepala BNPT Suhardi Alius
- teror bom gereja oikumene samarinda
- deradikalisasi
- #intoleransi
Komentar (0)
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!