ASIACALLING
Thailand Pasca Keluarga Shinawatra
"Pada 25 Agustus lalu, bekas Perdana Menteri Thailand, Yingluck Shinawatra, meninggalkan negara itu secara diam-diam."
Kannikar Petchkaew
Belum lama ini, bekas Perdana Menteri Thailand, Yingluck Shinawatra, meninggalkan negara itu secara diam-diam.
Dalam 12 tahun terakhir, Thailand telah dirusak oleh kerusuhan politik, termasuk dua kudeta militer. Dan di pusat perpolitikan yang tak terprediksi itu ada keluarga Shinawatra, yang pengaruhnya menguasai Thailand selama lebih dari satu dekade.
Mereka dicintai sekaligus dibenci. Tiga anggota keluarga itu dipilih menjadi Perdana Menteri dan ketiganya digulingkan dari posisi mereka.
Koresponden Asia Calling KBR di Thailand, Kannikar Petchkaew, mencari tahu apakah pengaruh keluarga ini akan tetap ada meski sudah tidak berkuasa lagi di sana.
Mayuri harus berkendara selama lima jam agar bisa sampai di pengadilan Bangkok saat subuh. Dia memegang sekotak kari ikan buatan rumah dan membanggakan kalau yang dia sebut “Ibu Perdana Menteri” menyukai masakannya.
“Tanya saja sendiri,” tantangnya. Mayuri mengacu pada bekas Perdana Menteri Yingluck Shinawatra, yang digulingkan dari jabatannya tiga tahun lalu.
Di luar pengadilan, kami menunggu kedatangan Yingluck dan untuk mendengarkan keputusan pengadilan atas masa depannya. Kami menunggu dan terus menunggu. Tapi Yingluck tidak datang-datang.
Belakangan kami tahu kalau dia sudah meninggalkan negara ini, di pagi hari tanggal 25 Agustus. Pendukung Shinawatra, Hansak Benjasripitak, mengatakan dia pergi karena terpaksa.
“Sistem peradilan: saksi-saksi palsu, penghancuran barang bukti, dan informasi yang tidak memihak diperhitungan. Jika saya harus dihukum di dalam situasi seperti ini, saya juga akan pergi,” bela Hansak.
Yingluck Shinawatra dituntut karena melalaikan kewajibannya atas skema subsidi beras yang seharusnya mendukung petani Thailand. Tapi skema ini berakhir dengan kegagalan. Dia dinyatakan bersalah dan dihukum lima tahun penjara.
Tapi pendukung Shinawatra seperti Hansak mengklaim tuntutan itu bermotif politik. Sebuah upaya untuk menyingkirkan keluarga Shinawatra dan pendukungnya.
“Siapa saja, bukan hanya anggota keluarga Shinawatra tapi semua orang yang dekat dengan mereka, siapa saja yang dicurigai berada di belakang Shinawatra, mereka akan disingkirkan,” kata Hansak.
Yingluck Shinawatra adalah Perdana Menteri kedua yang meninggalkan negara itu dalam 10 tahun terakhir. Yang pertama adalah kakaknya, Thaksin Shinawatra.
Miliader yang beralih profesi menjadi politisi, Thaksin Shinawatra, membuat nama keluarganya harum saat ikut pemilu pada 2001. Dia mendapatkan dukungan yang sangat besar terutama dari warga miskin pedesaan.
- Kannikar Petchkaew
- Thailand
- Junta militer Thailand
- Yingluck Shinawatra
- Politik Thailand
- Pengaruh Keluarga Shinawatra
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!