BERITA

Sengketa Lahan Telukjambe Karawang, BPN Janjikan Gelar Kasus

""Pertama akan ada pengumpulan dokumen dari petani lewat organisasi petani yang mendampingi, dari BPN karawang, Jabar dan setelah kumpul baru dipelajari""

Sengketa Lahan Telukjambe Karawang, BPN Janjikan Gelar Kasus
Aparat berjaga di lahan konflik Telukjambe Barat, Karawang, Jawa Barat. (Foto: KBR/Yudi R.)



KBR, Jakarta- Badan Pertanahan Nasional BPN berjanji akan menindaklanjuti aduan petani Karawang terkait sengketa lahan dengan PT Pertiwi Lestari. Ketua Umum Serikat Tani Nasional (STN), Ahmad Rifai mengaku sudah ada kesepakatan dengan BPN terkait pengumpulan data dari berbagai pihak, termasuk data perusahaan.

Pengumpulan data dan dokumen akan dilakukan selama dua minggu. Setelah itu, kata dia, BPN akan memanggil pihak-pihak yang bersengketa.

"Ada beberapa hal yang disepakati dalam dua minggu kedepan, pertama akan ada pengumpulan dokumen dari petani lewat organisasi petani yang mendampingi, dari BPN karawang, Jabar dan setelah kumpul baru dipelajari dan baru ada gelar kasus di situ," kata Rifai usai bertemu dengan Supardi Marbun pejabat di Kementerian ATR/BPN   kepada KBR, Kamis (20/10/2016).


Pascapengumpulan data, kata Ahmad, BPN akan menyusun tahapan-tahapan penyelesaian konflik agararia tersebut.


"Baru setelah itu baru ada program jalan keluarnya, dan baru ada tahapan-tahapan penyelesainnya seperti apa," ujarnya.


Ahmad  rencananya besok siang, petani akan mengadukan hal itu ke Kantor Staf Presiden KSP.


"Sementara kami bertahan di istana, kami akan balik lagi ke kantor kami. Dan besok setelah jumatan kami ke KSP ke istana. Bagaimana pun juga ada satgas agraria yang diamanatkan oleh Presiden," ungkapnya.


Dia memastikan akan mendatangi semua pihak yang bisa membantu penyelesaian kasus mereka dengan segera.

"Semua potensi di Jakarta yang bisa memutus cepat kami akan sambangi," katanya. 


Editor: Rony Sitanggang

  • konflik lahan telukjambe barat karawang
  • Ketua STN Ahmad Rifai

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!