BERITA

Kelar, RUU APBN 2017 Besok Dibawa ke Paripurna DPR

""Telah memberikan suatu proyeksi yang bisa dianggap realistis dan kemudian tidak menimbulkan spekulasi mengenai postur dari APBN 2017.""

KBR, Jakarta- Badan Anggaran dan pemerintah menyepakati Rancangan Undang-undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RUU APBN) 2017 dibawa ke sidang paripurna, besok. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, APBN 2017 sudah   memperhitungkan berbagai aspek, baik nasional maupun global.

Kata Sri, APBN 2017 juga didesain mengurangi tekanan yang berasal dari luar, dan pada saat yang sama memperbaiki pondasi perekonomian Indonesia.

"APBN 2017 besok insya Allah akan dibawa ke paripurna. Pada prinsipnya mulai dari postur, asumsi makro, insya Allah telah menunjukkan atau mempertimbangkan kondisi perekonomian nasional atau tantangan yang dihadapi dari perekonomian global. Sehingga paling tidak itu telah memberikan suatu proyeksi yang bisa dianggap realistis dan kemudian tidak menimbulkan spekulasi mengenai postur dari APBN 2017. Itu suatu langkah kemajuan yang baik," kata Sri di Gedung DPR, Selasa (25/10/16).

Sri menyebutkan, dalam RUU APBN 2017, angka pertumbuhan ekonomi disepakati berada di level 5,1 persen. Nilai itu menurun 0,2 persen dibanding target yang diusulkan pemerintah saat Nota Keuangan, yakni sebesar 5,3 persen.

Tingkat inflasi disepakati di angka 4 persen. Adapun nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika ditargetkan Rp 13.300, dan suku bunga surat perbendaharaan negara (SPN) 3 bulan rata-rata, yang dipatok di angka 5,3 persen.

Sementara itu, target lifting minyak disepakati 815 ribu barel per hari, atau lebih tinggi 35 ribu barel per hari, karena lifting saat Nota Keuangan ditargetkan 780 ribu barel. Adapun lifting gas sebesar 1,15 juta barel setara minyak per hari, dan harga minyak mentah dunia ditetapkan USD 45.

Postur APBN juga disetujui dengan nilai pendapatan negara sebesar Rp 1,750,3 triliun, sedangkan belanja negara Rp 2.080 triliun. Pada rapat itu, defisit anggaran dipatok sebesar 2,41 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) atau senilai Rp 330,2 triliun. Sedangkan keseimbangan primer disetujui Rp 109 triliun dan pembiayaan Rp 330,2 triliun.

Editor: Rony Sitanggang

• Menteri Keuangan Sri Mulyani
• RAPBN 2017