BERITA

Bencana Banjir Pangandaran, Ribuan Keluarga Mengungsi

Bencana Banjir  Pangandaran, Ribuan Keluarga Mengungsi



KBR, Jakarta- Sebanyak 2000an KK di 9 kecamatan di Pangandaran, Jawa Bareat terpaksa mengungsi akibat banjir bandang di wilayah tersebut.  Selain merusak rumah warga, banjir bandang juga merobohkan jembatan Ciputerapingan. Akibatnya Jalur Banjar-Pangandaran lumpuh.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD Kabupaten Pangandaran Jawa Barat, Nana Ruhena mengatakan saat ini ribuan warga mengungsi di dua titik, yakni di Banjar Pangandaran dan wilayah Pangandaran. BPBD menyiapkan tenda dan kebutuhan logistik di dua lokasi tersebut.

Akibat kondisi jembatan yang tidak dapat dilalui kendaraan roda empat, kebutuhan logisitik untuk wilayah Banjar Pangandaran juga tersendat. Saat ini, jembatan yang menghubungkan Kalipucang dengan Pangandaran, hanya bisa dilewati sepeda motor. Itu pun dengan jalur buka tutup.

"Tidak bisa digunakan, hanya motor doang yang bisa lewat. Kondisi jembatan hampir putus, kalau dipaksakan nanti bahaya. Di sekitar jembatan, pokoknya yang teredam semua itu 2000an KK," ujarnya kepada KBR, Senin (10/10/2016)


Warga kata dia memang diperbolehkan pulang ke rumah mereka masing-masing, namun tetap diminta waspada. Wilayah terparah akibat banjir berada di Kecamatan Pangandaran dan Kecamatan Padaherang.

"Kecamatan pangandaran dan Kecamatan Padaherang yang terparah. Banjir itu merendam rumah hingga 1 meter lebih," ungkapnya.

Dia menambahkan BPBD masih menghitung jumlah kerugian akibat banjir dan ambruknya jembatan. Saat ini, rekayasa lalu lintas masih diberlakukan. Untuk jalur alternatif, masyarakat bisa menggunakan jalur Rancabuaya dan Cikatomas.


"Jalur alternatif, jalur selatan bisa lewat Rancabuaya. Kalau ke daerah Ciamis atau Tasik, bisa lewat Salop atau Cikatomas. Sementara untuk jembatan, kami sistem buka tutup, itu pun tidak boleh berboncengan, itu harus satu-satu," jelasnya.


Editor: Rony Sitanggang

  • kepala bpbd Kabupaten Pangandaran Jawa Barat
  • Nana Ruhena
  • bencana banjir pangandaran

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!