BERITA

Remaja Amerika Lebih Senang Obrolan Jarak Jauh Dibanding Tatap Muka

Remaja Amerika Lebih Senang Obrolan Jarak Jauh Dibanding Tatap Muka

KBR - Penelitian oleh Organisasi Independen Common Sense Media menemukan, remaja Amerika beralih kecenderungan dalam berkomunikasi. Mereka lebih doyan berkoneksi melalui teks dibanding bertatap muka. Sekitar 35 persen anak-anak usia 13 hingga 17 tahun mengaku, lebih suka berkirim teks daripada bertemu langsung dengan orang-orang.

Dilansir dari AFP pada Selasa (11/9/2018), terakhir kali media dan nirlaba yang berfokus pada teknologi itu melakukan survei sejenis pada 2012 lalu. Hasilnya menunjukkan, saat itu pertemuan tatap muka justru lebih banyak disukai yakni meraup persentase 49%. Sementara mengirim teks hanya di angka 33%.

Menurut penelitian, lebih dari dua pertiga remaja Amerika memilih komunikasi jarak jauh. Termasuk SMS, media sosial, percakapan video, dan percakapan telepon.

Dalam rentang waktu enam tahun, dua studi mengenai penggunaan smartphone pada anak usia 13 hingga 17 tahun meningkat dari 41% menjadi 89%. Sementara untuk jejaring sosial, 81% responden menganggap jejaring sosial sebagai bagian dari kehidupan mereka, dengan 32% menyebut 'sangat atau sangat penting'.

Platform yang paling sering digunakan untuk kelompok usia ini adalah Snapchat (63 %), diikuti oleh Instagram (61%), dan Facebook (43 %).

Alih-alih mereka yang hadir secara fisik, sekitar 54 % remaja mengaku jejaring sosial lebih mencuri perhatian. Dua per lima dari mereka mengatakan waktu yang dihabiskan untuk berselancar di media sosial mengalihkan peluang mereka bertemu kawan-kawan secara personal.

Penelitian tersebut dilakukan secara online dengan sampel 1.141 anak muda usia 13 hingga 17 tahun, yang dimulai sejak 22 Maret hingga 10 April 2018.



Editor: Nurika Manan

  • Media Sosial
  • anak remaja

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!