BERITA

Deputi Penindakan Bertemu Zainul Majdi, KPK: Firli Masih Lurus

Deputi Penindakan Bertemu Zainul Majdi, KPK: Firli Masih Lurus

KBR, Jakarta - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo memastikan, pertemuan Deputi Penindakan KPK, Firli dengan bekas Gubernur Nusa Tenggara Barat, Tuan Guru Bajang atau TGB Zainul Majdi tidak berkaitan dengan perkara divestasi PT Newmont.

Agus mengatakan, pertemuan keduanya di Mataram, NTB tidak disengaja.

Ia mengatakan Firli telah melapor ke pimpinan KPK sebelum dan sesudah dari Nusa Tenggara Barat. Ia mengatakan, Firli juga melapor soal pertemuannya dengan Zainul Majdi.

"Kalau kemudian pada waktu itu setelah Pak Firli dilantik, Pak Firli pergi ke sana untuk serah terima jabatan, pas kemudian Pak Firli main tenis dengan Danrem, kemudian gubernurnya dateng, apa itu membicarakan kasus? Mestinya kan tidak lah ya," kata Agus di Gedung KPK, Kuningan, Kamis (20/9/2018).

Agus yakin penyidik Firli tetap bersikap independen. Ia juga menjamin tidak akan ada intervensi dalam perkara divestasi PT Newmont yang sedang KPK usut.

"Rasanya saya melihat Firli sampai hari ini masih lurus, tidak terpengaruh. Saya yakin tidak ada kedekatan itu," ujarnya.

TGB Zainul Majdi mengaku bertemu dengan Firli di lapangan tenis daerah Mataram pada 13 Mei 2018 lalu. Namun Ia menampik pertemuan itu membicarakan divestasi PT Newmont.

TGB mengklaim pertemuan dengan Firli tidak disengaja. Saat itu ia hanya memenuhi undangan Komandan Resort Militer 162 Wira Bhakti, Farid Makruf. Undangan tersebut dalam rangka perpisahan dengan Farid yang posisinya bakal digantikan oleh Ahmad Afrizal Ramdhani.

"Ketika datang beliau sudah ada di situ. Sedang main tenis. Saya baru tahu bahwa Pak Firli ternyata main tenis," kata TGB di Jakarta, Rabu (19/09/18).

Editor: Gilang Ramadhan

  • Tuan Guru Bajang
  • TGB Zainul Majdi
  • Divestasi PT Newmont
  • Komisi Pemberantasan Korupsi KPK

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!