BERITA

Pemkab Garut: Semua Korban Banjir Bandang Direlokasi

"Presiden sebelumnya juga menyatakan akan membangun rumah susun."

Sigit Zulmunir

Pemkab Garut: Semua Korban Banjir Bandang Direlokasi
Presiden Jokowi saat mengunjungi Garut, Jawa Barat, Kamis (29/09), pasca banjir bandang pekan lalu (dokumentasi BNPB)



KBR, Garut- Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, memastikan semua korban banjir bandang dan warga yang terdampak bencana akan direlokasi. Mereka akan dipindahkan pasca penanganan bencana.

Menurut Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, pemda telah menyiapkan daerah untuk dijadikan tempat relokasi. Diantaranya di Margawati, Kecamatan Garut Kota dan di daerah Kecamatan Karangpawitan.


Rencananya para korban banjir ini akan dibuatkan rumah susun dan rumah tapak. Kebutuhan tanah untuk rumah susun diperkirakan mencapai sekitar satu hektar, sedangkan untuk rumah tapak memerlukan lahan seluas tiga hektar. Pembangunan rumah susun akan dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Bantuan Rumah susun juga datang dari Qatar Carity dengan kapasitas yang sama yakni 100 kepala keluarga per satu tower rusun.


"Pemerintah sedang berupaya untuk menyediakan rumah tinggal. Ada vertikal ada Rumah tapal. Mana yang lebih dahulu kita bangun. Pak Baputi sudah menyampaikan jangan memikirkan sewa. Kalau pun sewa paling hanya sewa tanahnya," ujar wakil Bupati Helmi Budiman, Kamis (29/09/2016).

 

Helmi menyatakan, warga yang dipastikan akan di relokasi yakni korban banjir yang rumahnya hancur dan warga yang berada di bantaran sungai Cimanuk. Setelah proses relokasi selesai, pemerintah daerah berencana akan menjadikan bantaran sungai sebagai ruang terbuka hijau. Selain itu, pemerintah juga akan melarang warga untuk mendirikan bangunan di dekat bantaran sungai.


Disinggung terkait rumah susun yang saat ini dijadikan tempat pengungsian, Helmi mengaku belum dapat memastikan apakah akan diberikan ke korban banjir untuk diberikan secara permanen atau tidak. Alasannya karena rusun yang baru selesai dibangun Kementerian PU itu diperuntukan bagi pegawai pemerintah daerah Garut. “Kalau kementrian mengizinkan untuk diberikan ke korban banjir kami tidak akan menghalanginya,” ujar Helmi.


Berdasarkan data jumlah warga terdampak banjir ini mencapai 758 kepala keluarga dengan jumlah jiwa mencapai 2.525 orang. Sedangkan jumlah korban tewas mencapai 34 orang dan hilang sebanyak 19 orang.


Jokowi Bangunkan Rusun Untuk Korban Banjir Garut

Sebelumnya Presiden Joko Widodo menyatakan pemerintah akan merelokasi warga korban banjir bandang di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Para korban ini rencananya akan dipindahkan ke tempat yang lebih aman.


Karena itu, pemerintah pusat akan secepatnya membangun dua unit rumah susun. Tempat pembangunan relokasi itu akan disiapkan pemerintah daerah. Namun hunian yang akan dibangun disesuaikan dengan tempat yang disediakan pemerintah daerah. Apakan akan berbentuk rusun atau rumah tapak.


"Untuk pembangunan tadi kita cek di lapangan sudah dikerjakan. Untuk air bersih langsung akan dikerjakan. Pembangunan Rumah Susun, tadi saya bertanya kepada pak Bupati. Apakah masyarakat setuju, iya setuju. Pembangunan akan secepatnya dikerjakan agar bisa ditempati masyarakat," ujarnya saat meninjau lokasi banjir bandang di Lapang Paris Kecematan Tarogong Kidul, Kamis, 29 September 2016.


Selain relokasi warga, Jokowi juga menyarankan pemerintah daerah untuk merelokasi Rumah Sakit Umum Daerah dr. Slamet Garut. Alasannya karena berada di daerah rawan bencana. Rumah sakit ini diapit oleh dua sungai yakni Cimanuk dan sungai Cikamiri. Namun usulan itu belum dapat direalisasikan. "Tapi lahannya belum ketemu jadi Rumah sakit belum diputuskan untuk dipindahkan," ujarnya.

Editor: Dimas Rizky 

  • rumah susun korban banjir bandang Garut
  • relokasi korban Garut
  • banjir bandang Garut

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!