HEADLINE

Inilah Tiga Daerah Paling Rawan Saat Pilkada

"Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Utara, dan Maluku paling rawan pilkada serentak."

Ninik Yuniati

Inilah Tiga Daerah Paling Rawan Saat Pilkada
Logo pilkada serentak (Situs Kemendagri)

KBR, Jakarta - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mencatat tiga daerah dengan indeks kerawanan pilkada 2015 paling tinggi. Yakni Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Utara dan Maluku. Penentuan indeks berdasarkan lima indikator antara lain, profesionalitas penyelenggara, politik uang, akses pengawasan, partisipasi masyarakat dan keamanan daerah. Anggota Bawaslu Daniel Zuchron mengatakan, ketiga daerah tersebut dinilai rawan, terutama karena banyak daerah yang terpencil sehingga menyulitkan akses informasi dan pengawasan. Selain itu, data pemilih di tiga daerah tersebut juga belum terkonsolidasi.

"Kan kita tidak mungkin mengawasi seperti daerah-daerah yang sangat jauh. Kemudian bisa secara efektif itu buat pengawasan di lapangan, sangat terasa sekali beratnya. Bahwa ini rawan, karena ada informasi, pelanggaran, atau potensi yang delay, yang ditunda, sehingga dia tidak bisa lakukan eksekusi. Terjadilah pelanggaran di situ. Jadi tiga daerah itu make sense, masuk akal, ketika dinilai sangat rawan, karena kendala akses informasi, kemudian soal-soal daftar pemilih, itu yang memang paling tinggi," kata Daniel Zuchron di sela-sela acara Indeks Kerawanan Pemilu di Jakarta (1/9).


Anggota Badan Pengawas Pemilu Daniel Zuchron menambahkan,  telah memiliki strategi untuk mengantisipasi kerawanan pilkada 9 Desember nanti. Strategi ini akan didiskusikan dengan panitia pengawas daerah-daerah. Terkait strategi pengamanan pilkada, Bawaslu akan akan berkoordinasi dengan aparat kepolisian.


"Daerah kepulauan, daerah dengan daratan yang tertutup, kan kalau Kaltara, itu satu daratan, tapi Maluku, dia daerah kepulauan, kemudian NTT, seperti apa, itu ada strategi-strateginya. Misalnya soal koordinasi rapat, dari awal dengan kepolisian, kedua, bagaimana dokumen, minimal bisa diakses, kalaupun tidak, itu ada keterbukaan informasi dari penyelenggara yang lain," lanjut Daniel.


Editor: Rony Sitanggang

  • pilkada serentak
  • Anggota Bawaslu Daniel Zuchron
  • Indeks kerawanan pilkada

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!