BERITA

Pengungsi Gempa Lombok Minta Pemerintah Bangun Rumah Sementara

"“Rumah kita kan ambruk, kita mau ngungsi kemana lagi? Jadinya kita harus tetap di sini. Tidak tahu kelanjutan rencana pemerintah, apakah ada bantuan rumah, kita tidak tahu," keluh Salman Hidayat."

Pengungsi Gempa Lombok Minta  Pemerintah Bangun Rumah Sementara
Ilustrasi: Antara

KBR, Mataram- Korban gempa bumi di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), meminta pemerintah untuk membangun rumah sementara bagi para pengungsi. Seorang pengungsi di Kantor Camat Gunung Sari, Salman Hidayat, menuturkan saat ini pengungsi mendirikan tenda-tenda darurat karena sebagian besar rumah mereka hancur.

Kata Salman, para pengungsi tidak tahu harus sampai kapan tinggal di pengungsian. Oleh karena itu, kata dia, pengungsi meminta pemerintah membangun rumah sementara selama rumah mereka diperbaiki. 

“Rumah kita kan ambruk, kita mau ngungsi kemana lagi? Jadinya kita harus tetap di sini. Tidak tahu kelanjutan rencana pemerintah, apakah ada bantuan rumah, kita tidak tahu. Kalau tidak ada, kita juga bingung mau kemana lagi, karena rumah ambruk,” keluh Salman Hidayat, Kamis, (09/08).

Lebih lanjut, Salman mengatakan para pengungsi di Kantor Camat Gunung Sari sudah mendapatkan bantuan logistik berupa bahan pokok, makanan dan minuman. Kendati demikian, kata Salman, para pengungsi juga membutuhkan fasilitas air bersih dan Mandi Cuci Kakus (MCK). Para pengungsi, kata dia, sejauh ini memanfaatkan sumber-sumber air yang tersisa.

Sementara itu, data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah pengungsi di Pulau Lombok saat ini sebanyak 156 ribu orang. Sedangkan 42 ribu rumah rusak dan 458 bangunan sekolah rusak.


Editor: Adia Pradana 

  • gempa lombok
  • ntb
  • pengungsi

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!