BERITA

Kornea Membaik, Novel Baswedan Batal Operasi Mata

Kornea Membaik, Novel Baswedan Batal Operasi Mata

KBR, Jakarta - Tim dokter di Rumah Sakit Singapura batal mengoperasi mata kiri penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.

Sebelumnya, ada rencana dokter mengoperasi mata kiri Novel yang rusak parah akibat serangan teror siraman air keras. Hal itu disebabkan jaringan mata kiri Novel sudah tidak tumbuh hingga hanya berwarna putih. Novel rencananya akan dioperasi dengan metode pencangkokan dari gusi.


Namun, Juru bicara KPK Febri Diansyah mengatakan menurut keterangan tim dokter, mata kiri yang sebelumnya dalam kondisi cukup parah kini sudah mengalami perbaikan.


Jaringan kornea mata Novel, kata Febri, dalam beberapa hari terakhir mengalami pertumbuhan cukup signifikan.


"Sekarang masih proses pemeriksaan, tapi ada perkembangan mata kiri yang awalnya direncakan operasi jaringan karena sudah mati, ada perkembangan tidak ada operasi karena ada kondisi membaik," kata Febri di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (2/8/2017).


Baca juga:


Febri mengatakan sampai saat ini serangkaian pemeriksa intensif terhadap kedua mata Novel masih terus dilakukan.


Terkait perkembangan pengusutan kasus penyerangan terhadap Novel, kata Febri Diansyah, KPK terus mendesak dan berharap ada keseriusan dari aparat kepolisian untuk mengungkap pelaku lapangan maupun aktor intelektual. Apalagi, Presiden Joko Widodo sudah memanggil secara khusus Kapolri Tito Karnavian dan membahas kasus Novel.


"Setelah pertemuan Presiden kemarin dengan Kapolri, KPK berharap ada kemajuan yang signifikan apa yang perlu pemeriksaan," ucapnya.


Baca juga:


Editor: Agus Luqman 

  • Novel Baswedan
  • penyerangan Novel Baswedan
  • penyerangan Novel
  • penyerangan terhadap Novel Baswedan
  • teror novel baswedan
  • Novel Baswedan diserang
  • sketsa penyerang Novel Baswedan
  • kasus penganiayaan novel

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!