RUANG PUBLIK

Industri Rokok Harus Berhenti Eksploitasi Anak

"Indonesia baru merayakan dirgahayu yang ke-72. Ada banyak harapan membuncah untuk generasi penerus yang bisa membawa Indonesia ke arah yang lebih baik."

Industri Rokok Harus Berhenti Eksploitasi Anak

Baru-baru ini ada cerita yang sangat verial di media sosial, tentang seorang  bayi Muhamad Hafish Syawal yang terkena pnenomia berat  dan akhirnya meninggal. Dokter mengatakan paru-parunya berkabut, diduga karena asap rokok.  Saat peringatan Hari Anak Nasional 2017, seorang anak bernama Kezia dari Papua meminta Presiden Joko Widodo melarang tayangan iklan rokok di TV. Permintaan dia bukannya tak beralasan. Survei Komnas Perlindungan Anak (2013) menunjukkan 90% remaja terpengaruh kesan positif dari iklan dan 40% dari mereka akhirnya mencoba merokok. Anak tak hanya jadi sasaran rokok di hilir sebagai sasaran penjualan, tapi juga di hulu – ketika anak menjadi buruh tembakau. Ada ratusan anak di Indonesia yang jadi buruh tembakau dan mengaku sering sakit setelah memanen daun tembakau dengan tangan telanjang (laporan Human Right Watch). 

Simak perbincangannya hanya di Ruang Publik KBR, Rabu, 23 Agustus 2017.

Anda bisa menyimaknya di radio jaringan KBR dan bagi Anda yang ada di Jakarta, dengarkan melalui 104,2 MSTRI FM Jakarta atau via streaming Youtube Channel, Ruang Publik KBR dan website kbr.id atau melalui aplikasi android dan IOS search KBR Radio. Kami juga mengundang Anda yang ingin bertanya atau memberikan komentar. Anda bisa hubungi kami lewat telp bebas pulsa di 0800 140 3131. Pertanyaan juga bisa diajukan melalui pesan singkat, whatsapp di 08121188181 atau mention ke @halokbr.  

  • rokok
  • merokok
  • industrirokok
  • tembakau
  • #RuangPublik
  • ruangpublikkbr

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!