BERITA

Malaysia Deportasi 66 TKI Bermasalah

Malaysia Deportasi 66 TKI Bermasalah
Puluhan TKI dideportasi dari Malaysia. (Foto: KBR/Edho S.)



KBR, Pontianak– Imigrasi Malaysia memulangkan  66 TKI   melalui jalur pintu lintas batas Entikong Kabupaten Sanggau, Selasa ( 09/08/2016) dini hari. Mereka kini  diinapkan sementara di Kantor Dinas Sosial Propinsi Kalimantan Barat di Pontianak untuk dipulangkan ke daerah asalnya.

Kepala Seksi Bantuan dan Jaminan Sosial – Banjamsos Dinas Sosial Kalbar Haryanto mengatakan, 66 TKI ini terdiri dari 53 laki-laki dan 13 perempuan dari berbagai daerah seperti NTT, Subang, dan beberapa daerah di Pulau Jawa juga sebagian dari Kalimantan Barat.

Kata dia, deportasi ini terus berlangsung sejak awal   2016, karena TKI itu tidak memiliki dokumen resmi atau izin tinggalnya telah habis yang kemudian ditangkap oleh pihak Imigrasi Malaysia, untuk selanjutnya dideportasi ke Negara asal.



“Kami mendata yang Kalbar berapa. Yang luar Kalbar berapa. Mengenai asal usulnya, kita hanya mendata saja, karena ada surat dari Konjen (Konsulat Jendral RI di Malaysia) bahwa ada TKI yang akan dideportasi, sedangkan kami tugasnya hanya memulangkan saja,” kata Hariyanto kepada KBR, Selasa (09/08/2016) dini hari.  


Ditambahkan Haryanto, sejumlah TKI asal Kalbar akan dipulangkan sejak hari ini hingga besok Rabu ( 10/08/2016) menggunakan Bus Damri dan beberapa Bus antar kota lainnya, sedangkan yang berasal dari luar Kalbar maka akan dipulangkan menunggu giliran jadwal kapal PT. PELNI.


Sementara itu data dari Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan  Tenaga Kerja Indonesia –BP3TKI Pontianak mencatat, sejak Januari hingga Agustus 2016, sebanyak lebih dari 1.424 TKI yang sudah dideportasi dari Malaysia, akibat tidak memiliki dokumen  dan habisnya masa izin tinggal di Negara itu. 


Editor: Rony Sitanggang

  • TKI Malaysia
  • Kepala Seksi Bantuan dan Jaminan Sosial – Banjamsos Dinas Sosial Kalbar Haryanto
  • deportasi TKI dari malaysia

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!