BERITA

Bulog Jateng Bantah Berhenti Serap Beras Petani

""Mereka (suplier) tidak bisa memenuhi permintaan kita sesuai kualitas beras," kata pejabat Bulog Jateng."

Bulog Jateng Bantah Berhenti Serap Beras Petani
Ilustrasi. Musim panen padi di Banyumas, Jawa Tengah. (Foto: M Ridlo/KBR)

KBR, Banyumas – Badan Urusan Logistik (Bulog) Jawa Tengah membantah berhenti menyerap gabah dari petani pada panen Musim Tanam Kedua (MT2) ini.

Juru Bicara Bulog Subdivre IV Jawa Tengah, Priyono mengatakan saat ini Bulog masih kekurangan sekitar 25 persen dari target total sebanyak 80 ribu ton beras. Itu sebab, tidak mungkin Bulog menghentikan serapan gabah.


Priyono mengungkap, pada periode serapan gabah dan beras kali ini, Bulog memang meminta agar suplier atau kontraktor yang menyuplai beras ke Bulog untuk meningkatkan kualitas. Namun hal ini tidak bisa dipenuhi oleh suplier sehingga mereka menghentikan suplai.


Peningkataan kualitas beras ini, menurut Priyono, demi menjamin raskin yang disalurkan ke masyarakat terjamin mutunya.


Priyono menjelaskan, Harga Pembelian Pemerintah (HPP) beras adalah Rp7,300 per kilogram. Sedangkan Gabah Kering Giling (GKG) harganya Rp4,300 per kilogram.


"Kita tidak berhenti menyerap. Cuma, kualitasnya harus ditingkatkan. Nah mereka tidak bisa memenuhi permintaan kita sesuai kualitas. Kalau beras itu Rp7,300, kalau Gabah Kering Giling (GKG) itu Rp4,300 per kilogram. Kita saat ini sudah menyerap sekitar 75 persen dari kapasitas total sebesar 80 ribu ton beras. Ya kurang sedikit itu," kata Priyono.


Lebih lanjut Priyono mengatakan saat ini harga di tingkat petani di beberapa daerah malah masih berada di atas HPP sebesar Rp4,300. Hal ini dipengaruhi interval yang panjang antara panen musim pertama (MT1) dengan panen MT2.


Sebelumnya, pengusaha penggilingan padi di Cilacap, Suyanto kepada KBR mengatakan pihaknya kesulitan menjual beras karena Bulog menghentikan serapan beras. Akibatnya, harga gabah kering giling anjlok hingga Rp3,800 per kilogram. Bahkan, ia mengaku belum menerima pembayaran dari kiriman beras sebelumnya. Sebab itu dia berhenti membeli gabah dari petani.


Editor: Agus Luqman 

  • harga beras
  • Bulog
  • penyerapan beras petani
  • harga gabah anjlok
  • penyerapan gabah petani
  • Jawa Tengah
  • Bulog Jawa Tengah
  • musim tanam padi

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!