HEADLINE

Menteri Luhut: Jangan Terus Ribut, Reklamasi Teluk Jakarta Jalan Terus

Menteri Luhut: Jangan Terus Ribut, Reklamasi Teluk Jakarta Jalan Terus

KBR, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menyatakan pemerintah tetap melanjutkan proyek reklamasi di Teluk Jakarta.

Luhut beralasan pemerintah sudah melakukan kajian sejak era Presiden Soeharto yang menyatakan proyek reklamasi tidak bermasalah. Apalagi, kata Luhut, pemerintah tidak mau sembarangan mengubah kebijakan yang sudah direncanakan lama dan bermanfaat untuk Jakarta.


"Reklamasi itu tidak ada masalah. Berkali-kali saya jelaskan proyek ini sudah dimulai tahun 1995 sejak zaman Pak Harto, lalu era Pak SBY tahun 2008, setelah itu Gubernur DKI kemudian era Pak Jokowi. Kan ada dua hal, membangun bendungan dalam yang teritegrasi dengan reklamasi. Salahnya dimana? Sebab kalau itu tidak dilakukan, siapa pun yang membuat studi akan mengatakan bahwa permukaan Jakarta itu akan terus turun," kata Luhut Pandjaitan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (11/7/2017).


Ditanya mengenai hasil kajian menyeluruh reklamasi di Kementerian Kemaritiman, Luhut tidak menjawab rinci apakah hasil kajian itu sudah diserahkan kepada Presiden atau belum. Dia hanya menyatakan proyek reklamasi yang bermanfaat dan akan terus dilanjutkan.


"Kita sebagai negara nanti dicerca orang, kok tidak konsisten terhadap kajian yang dibuat pemerintah yang lalu. Jangan terus ribut. Siapa pun pemerintah, kita harus menghormati kajian yang dikeluarkan oleh institusi yang kredibel. Sesuai seleramu karena jadi pejabat baru, terus mau ganti-ganti semua, itu tidak bisa," kata Luhut.


Baca juga:


Jangan ambisius

Menanggapi pernyataan Luhut, ahli Ilmu Kelautan dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Muslim Muin mengingatkan pemerintah agar tidak ambisius membangun 17 pulau reklamasi di Teluk Jakarta secara sekaligus.


Muslim mengatakan proyek reklamasi tak akan mampu menyelesaikan masalah banjir di Jakarta. Bahkan, apabila pemerintah menyiapkan berbagai skenario antisipasi, kata Muslim, proyek reklamasi tak akan benar-benar layak dibangun di Teluk Jakarta.


"Kalau mau diperbaiki, kita mau tahu dulu seperti apa perbaikannya. Kalau diperbaiki, 'saya konsepnya begini saja' maka tidak ada gunanya mereklamasi Teluk Jakarta," kata Muslim kepada KBR, Selasa (11/7/2017).


Meskipun ada skenario mengantisipasi dampak buruk reklamasi, Muslim menganggap skenario itu tidak tepat.


"Kalau PLTU harus tetap pindah kalau reklamasi seperti itu. Pelabuhan perikanan juga harus pindah, tidak mungkin tidak. Kalau 17 pulau ini dilanjutkan, saya kok ragu ya," kata Muslim.


Muslim mengatakan, reklamasi di Teluk Jakarta justru berpotensi memperparah ancaman banjir dan penurunan muka air tanah daratan Jakarta. Selain itu, reklamasi juga akan menyumbat aliran dari 13 sungai di Jakarta yang mengarah ke Teluk Jakarta.


Baca juga:


Editor: Agus Luqman 

  • reklamasi teluk jakarta
  • reklamasi
  • reklamasi jakarta
  • moratorium reklamasi
  • Penghentian Reklamasi
  • izin reklamasi
  • teluk jakarta
  • NCICD
  • proyek NCICD

Komentar (6)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

  • Reklamasi Pantai7 years ago

    sebagai masyarakat Jakarta saya berharap program reklamasi ini bisa dilanjutkan. karena memang permukaan tanah di Jakarta menurun. dan terlalu pesimis dengan reklamasi juga ga baik, karena telah terbukit banyak negara yang berhasil melakukan reklamasi

  • Marina Pramono7 years ago

    setuju jika reklamasi teluk jakarta jalan terus

  • Suaji7 years ago

    Mereka yang menolak reklamasi ga paham secara menyeluruh dampak positif reklamasi. saran saya ga usah didengerin mereka pak luhut, toh reklamasi ini nantinya juga untuk kebaikan ibu kota

  • Eka Wulan7 years ago

    Reklamasi dibutuhkan untuk memperluas wilayah. Bila terealisasi, reklamasi di pantai utara Jakarta dapat menambah daratan berkisar 5.173 hektar juga meningkatkan perekonomian di Ibu Kota.

  • Mansyur7 years ago

    di Belanda yang sejak ratusan tahun lalu melakukan reklamasi di bibir pantai dan sungai dengan dampak yang positif. Begitu juga Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Filipina, Hong Kong dan Singapura. klo Belanda bisa, Indonesa pasti sangat bisa

  • maria christiana7 years ago

    se7 bgt jln terus