OPINI

ASEAN

Ilustrasi: ASEAN 50 Th

Beberapa pekan lagi kerjasama Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) merayakan tahun emas. Organisasi yang didirikan pada 8 Agustus 50 tahun silam ini berkomitmen independen dan tak memihak  salah satu negara. Kata Direktur Kerja Sama ASEAN Jose Tavares prinsip itu menguntungkan dalam persaingan global.

Prinsip lain yang dipercaya mampu membawa ASEAN tampil di kancah internasional adalah saling menghormati kedaulatan,  kerja sama yang saling menguntungkan. Selain itu penyelesaian sengketa secara damai, dan pengambilan keputusan secara konsensus. Itu barangkali sebab sejumlah kejahatan transnasional seperti narkoba, perdagangan orang, perompak, hingga terorisme sulit sekali enyah dari kawasan ini.

Bagaimana tidak sulit? Organisasi kawasan itu enggan menekan anggotanya atas dasar kedaulatan. Badan Narkotika Nasional (BNN) misalnya, pada beberapa bulan lalu mengeluhkan Malaysia dan Singapura yang tak serius memutus jaringan kejahatan narkoba. Alasannya negara itu tak bisa menghukum kejahatan yang dilakukan di negara jiran. Itu sebab Indonesia yang jadi pasar narkoba yang dipasok dari berbagai negara protes keras.

Lainnya adalah persoalan buruh migran. Diperkirakan saat ini ada 6,8 juta buruh migran di ASEAN. Dalam pertemuan antarparlemen ASEAN pada April lalu di Filipina, Presiden Joko Widodo mendesak disepakatinya perjanjian bersama perlindungan huruh migran. Aturan itu penting untuk memastikan hak para buruh dipenuhi. 

Dengan segera menyelesaikan sejumlah pekerjaan rumah itulah ASEAN bisa menjadi organisasi kawasan yang layak diperhitungkan. 

  • ASEAN
  • narkoba
  • Buruh migran

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!