BERITA

BPBD Banyuwangi Identifikasi 21 Kecamatan Rawan Bencana

"Kerawanan ini, menurut Juru Bicara BPBD Banyuwangi Eka Muharram, beragam di antaranya gempa, tsunami, puting beliung, banjir, tanah longsor, dan kebakaran."

Hermawan Arifianto

BPBD Banyuwangi Identifikasi 21 Kecamatan Rawan Bencana
Ilustrasi: Bencana alam. (Foto: Antara)

KBR, Banyuwangi - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi mengidentifikasi, 21 dari total 24 kecamatan di Banyuwangi, Jawa Timur rawan bencana. Kerawanan ini, menurut Juru Bicara BPBD Banyuwangi Eka Muharram, beragam di antaranya gempa, tsunami, puting beliung, banjir, tanah longsor, dan kebakaran.

"Untuk titik- titik banjir kita punya 13 titik. Mulai dari Kecamatan Wongsorejo di Sungai Bajul Mati, kemudian di 6 keluran di Kecamatan Kota Banyuwangi, kemudian di Kecamatan Muncar, kemudian di Kecamatan Pesanggaran. Itu yang menjadi titik pemantauan kita terjadinya ancaman potensi banjir akibat cuaca pada saat-saat ini," papar Eka Muharram di Banyuwangi, Sabtu (30/7/2016).

Beberapa kecamatan rawan banjir, lanjutnya, ada di daerah aliran sungai (DAS) antara lain Kecamatan Muncar, Pesanggaran, Tegaldlimo, Glenmore, Kalipuro dan Kecamatan Banyuwangi. Sementara kecamatan yang rawan tanah longsor ada di lereng Pegunungan Ijen dan Raung meliputi Kecamatan Licin, Glagah, Kalibaru, Songgon, Kalipuro dan Glenmore.

Baca Juga:

Saat ini, ancaman longsor dan banjir semakin besar bersamaan dengan curah hujan yang tinggi. Itu sebab, BPBD Banyuwangi mengimbau warga untuk selalu waspada. Selain banjir dan tanah longsor, Banyuwangi juga berpotensi tsunami. Ancaman bencana tsunami terjadi di daerah yang berdekatan dengan pantai.



Editor: Nurika Manan

  • bencana alam
  • daerah rawan bencana
  • rawan bencana
  • BPBD Banyuwangi
  • Peta Rawan Bencana

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!