BERITA

Berbahaya, Rambu-rambu Laut di Perairan Utara Jawa Minim

"Di perairan utara Rembang ada satu pulau dan puluhan gugusan pulau karang, baik yang kelihatan maupun di bawah permukaan laut. "

Berbahaya, Rambu-rambu Laut di Perairan Utara Jawa Minim
Ilustrasi pulau karang. Tanpa rambu-rambu, keberadaan pulau karang membahayakan nelayan atau moda transportasi laut. (Foto: ppk-kp3k.kkp.go.id)



KBR, Rembang – Dinas Perhubungan, Komunikasi Dan Informatika Kabupaten Rembang, Jawa Tengah mengakui belum mampu melengkapi rambu–rambu laut di kawasan perairan utara.

Padahal di perairan utara Rembang ada satu pulau dan puluhan gugusan karang.


Kepala Dishubkominfo Kabupaten Rembang, Suyono mengakui tempat-tempat itu sebagian besar belum dipasang tanda rambu atau mercusuar.


Keberadaan rambu maupun mercusuar sangat penting, supaya memperlancar arus pelayaran.


Suyono mengatakan pemasangan rambu laut butuh anggaran besar, sehingga pihaknya lebih banyak menunggu program dari Dirjen Perhubungan Laut di Kementerian Perhubungan.


"Perairan Rembang dari Bonang ke barat terdapat banyak pulau karang, yang nampak maupun tidak. Lha pulau yang tenggelam atau tidak terlihat ini kan membahayakan pelayaran kapal nelayan maupun kapal umum. Kalau tidak dikasih tanda atau rambu laut, semacam navigasi pelayaran. Tentu membahayakan pengguna alur laut," kata Suyono kepada KBR, Jumat (22/7/2016).


Suyono mencontohkan bangunan mercusuar di Pulau Gede Kaliori, Rembang belakangan terancam ambruk.


Dirjen Perhubungan Laut sudah mengerahkan belasan pekerja, untuk membangun mercusuar baru.


Proses pembangunan mercusuar membutuhkan waktu lama. Apalagi dalam beberapa hari terakhir ini ombak cukup besar, sehingga mengganggu aktivitas pekerja.


Editor: Agus Luqman

 

  • rambu laut
  • mercusuar
  • perairan utara Jawa
  • Rembang
  • Jawa Tengah
  • perhubungan laut
  • keamanan jalur laut
  • keamanan dan keselamatan jalur laut

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!