BERITA

Geledah Rumah Terduga Teroris, ini yang Ditemukan Polisi di Bandung

Geledah Rumah Terduga Teroris, ini yang Ditemukan Polisi di Bandung

KBR, Jakarta- Polisi menangkap  2 orang terduga komplotan teroris bom Kampung Melayu di Bandung, Jawa Barat. Kedua orang tersebut berinisial MI alias Ahong alias Iqbal dan FS alias Abu Tsabit ditangkap di lokasi berbeda pada Senin (05/06). Sedangkan untuk penggeledahan dan penyitaan barang bukti baru dilakukan hari ini Selasa (06/06) pukul 9 pagi di rumah  MI.

Juru bicara Polri Rikwanto mengatakan   MI ditangkap di rumahnya jalan Cileunyi Wetan no 133. Dia  diduga terlibat kelompok   Kampung Melayu lantaran pada 19 Mei 2017  sempat memberi tausiah kepada kelompok Asunnah tempat kedua pelaku bom Ahmad Sukri dan Nurul Ikhwan juga hadir.


Kata Rikwanto,  Abu Tsabit ditangkap di kediamannya di jalan Cijerah kecamatan Tani Mulya Bandung Barat. Penjual bubur itu  juga menjadi anggota Anshoru Daulah Islamiah  (JAD) wilayah Bandung sewaktu mengikuti kajian bersama kelompok Asunnah.


"Penggeledahan dilakukan tadi pagi jam 9. Penggeledahan dilakukan di rumah terduga MI yang ditangkap kemarin. Ada beberapa barang seperti 2 samurai, 6 pisau bintang, 1 golok, 5 pisau belati, 42 anak panah 4 botol kecil arang tumbuk, paku, baut, solder, panci presto," ujar Rikwanto, Juru bicara Polri, Selasa (06/06).


Selain senjata tajam dan beberapa bahan yang diduga disiapkan untuk merakit bom,  petugas juga menyita kabel listrik, beberapa buku tabungan, aki dan beberapa catatan tangan mengenai topografi suatu daerah. Kepolisian masih mendalami temuan barang-barang   di rumah MI tersebut.


"Penggeledahan tadi pagi tapi masih kita dalami, (ada aliran dana ke buku tabungan MI?) Belum sampai situ masih kami dalami, seperti barang-barang yang kami temukan itu fungsinya untuk apa. Masih didalami," ujar Rikwanto.


Editor: Rony Sitanggang

  • Rikwanto
  • Bom Kampung Melayu
  • Jamaah Ansharut Daulah (JAD)

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!