BERITA

Pencemaran Limbah Pengolahan Ikan di Laut Rembang Kian Parah

""Untuk mengolah 1 ton ikan butuh 5 ton air. Padahal ada 60 ton ikan masuk Rembang per hari," kata seorang Kepala Desa di Rembang, Muhammad Toha."

Pencemaran Limbah Pengolahan Ikan di Laut Rembang Kian Parah
Salah satu IPAL pabrik pengolahan ikan di Kaliori Rembang yang dianggap tidak standar. (Foto: Musyafa/KBR)

KBR, Rembang – Pencemaran laut karena pembuangan limbah pabrik pengolahan ikan di pesisir pantai di Kecamatan Kaliori, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah semakin parah.

Setiap hari air limbah yang mengalir ke pesisir pantai mencapai 300 ton air hanya dari satu pabrik saja.

Salah seorang kepala desa di Kecamatan Kaliori, Muhammad Toha menilai manajemen pabrik tidak serius membuat instalasi pengolahan air limbah (IPAL), karena belum memenuhi standar. 

"Kondisi pantai dari Desa Banyudono sampai Desa Tasikharjo keadaannya sangat memprihatinkan. Penanganan limbah belum memadai. Produksi dari perusahaan-perusahaan pengolahan ikan di Desa Banyudono, untuk 1 ton ikan butuh air 5 ton. Padahal ada 60 ton ikan masuk per hari, jadi butuh 300 ton air. Itu baru satu pabrik," kata Muhammad Toha.

Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Rembang, Purwadi Samsi berjanji akan memfasilitasi pembuatan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) komunal. 

Pada tahap awal, kata Purwadi, IPAL komunal akan dibuat di Desa Banyudono, Kaliori sebagai percontohan. Pembangunan akan dilakukan tahun depan melalui anggaran Kementerian Lingkungan Hidup.

"Kami akan membuat contoh nanti di Desa Banyudono, Kaliori, dengan anggaran dari Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan. Itu ada IPAL komunal rumah tangga. Karena masih banyak pencemaran yang ditimbulkan dari limbah rumah tangga," kata Purwadi kepada KBR, Rabu (1/06/2016).

Purwadi mengklaim BLH rutin mengawasi pembuangan limbah pabrik. Namun ia mengakui pengawasan tidak bisa maksimal, karena berbagai keterbatasan. 

"Sekarang tinggal komitmen dari manajemen pabrik, untuk sama–sama menjaga lingkungan," kata Purwadi.

Kabupaten Rembang merupakan sentra industri perikanan tangkap terbesar di Jawa Tengah. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Rembang mencatat pada 2015 lalu ada 2.762 unit pengolahan ikan yang melibatkan lebih dari 21 ribu orang tenaga kerja. Nilai produksi pengolahan ikan mencapai Rp1,5 triliun. 

Editor: Agus Luqman  

  • Rembang
  • Jawa Tengah
  • pengolahan ikan
  • limbah
  • pencemaran laut
  • IPAL
  • perikanan tangkap

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!