BERITA

Mangkrak Puluhan Tahun, Pemerintah Ambil Alih Pembangunan 4 Ruas Tol

""Kita berikan ke swasta, tapi kalau tidak cepat dikerjakan akan kita ambil alih. Karena masyarakat membutuhkan," "

Mangkrak Puluhan Tahun, Pemerintah Ambil Alih Pembangunan 4 Ruas Tol
Presiden Jokowi saat meninjau pembangunan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu, Selasa (21/06). (Foto: Antara)

KBR, Jakarta - Pemerintah   mengambil alih pembangunan 4 ruas jalan tol yang sebelumnya konsesinya dipegang  swasta dan mangkrak dalam beberapa puluh tahun. Menurut, Presiden Joko Widodo, hal itu dilakukan karena adanya kebutuhan masyarakat akan infrastruktur jalan tol yang semakin mendesak.

Keempat ruas jalan tol tersebut kata dia adalah, jalan tol bocimi (bogor ciawi sukabumi), jalan tol cimanggis-cibitung, jalan tol depok-antasari, dan jalan layang bekasi-cawang-kampung melayu.

"Investornya tidak mulai mengerjakan. Groundbreaking pindah ke pihak swasta tidak sekali, dua kali. Ini model-model yang seperti ini sering kita lihat di Solo-Ngawi. Mojokerto juga sama saja. Kita berikan ke swasta, tapi kalau tidak cepat dikerjakan akan kita ambil alih. Karena masyarakat membutuhkan," ujarnya dalam melakukan peninjauan keempat ruas jalan tol tersebut Selasa (21/06).

Kata dia, pembangunan progres pembangunan jalan tol bocimi (bogor ciawi sukabumi) saat ini sudah 15 km dari 56 km yang direncanakan. Kata dia, jalan tol yang ditangani oleh Kontraktor PT Waskita Karya ini ditargetkan selesai tahun 2018 mendatang.

"Ini sudah dimulai tahun 1997 sampai sekarang satu meter pun belum dapat. Jadi, ini akan kita kerjakan, sudah dimulai seksi I nya dan pembebasan lahannya sudah 94,7 persen. Kemudian nanti akan dilanjutkan ke Seksi II, III, dan IV," ujarnya.

Ruas jalan tol selanjutnya kata dia adalah  jalan tol cimanggis-cibitung. Kata dia, jalan tol ini sudah  digroundbreaking sendiri oleh pemerintahannya dan  saat ini sudah selesai membuat fly over serta masih ditangani oleh Kontraktor PT Waskita Karya.

"Satu lagi ini yang bermasalah juga ini sudah sejak 2006 jadi kita ambil alih dari swasta dan sekarang dikerjakan oleh Waskita. Kendalanya ya gak dikerja-kerjakan konsesinya sudah diberikan tapi tidak segera dikerjakan. Diambil lagi memang milik kita kok, itu saja. Yang paling penting sekarang sudah ambil alih sudah dimulai baru ini memang mulai pembebasan lahan ini belum ada 1%, hanya 0,7% untuk yang sepanjang 26 kilo baru 0,7% memang baru kecil," ujarnya.

Ruas jalan tol Depok-Antasari juga dianggap sangat penting keberadaannya. Pasalnya kata dia, ini merupakan ruas jalan yang bakal memecah kemacetan diwilayah Jakarta Selatan menuju Depok. Kata dia, pihaknya sudah mulai bisa memecahkan permasalahan yang selama ini membuat proyek tersebut mangkrak. Permasalahan terbesar tersebut kata dia adalah pembebasan lahan.

"Nggak ada masalah, saya kira 21 kilometer ini akan selesai akhir 2018 karena pembebasan tadi saya tanya ke Pak Karnadi akhir 2017 rampung. Rampung nanti pembebasan lahan rampung konstruksi mengikuti tidak ada masalah. Kalau pekerjaan itu dilihat diawasi dikontrol saya kira yang kerja juga semangat. Kalau ada masalah bisa disampaikan masalahnya apa. Kecil-kecil tapi bisa menjadikan sebuah pekerjaan menjadi mundur tapi kalau tadi sudah ketemu semuanya Saya kira tidak ada. Ya ada manajemen kan, kalau tidak ada kontrol kan bubar," ujarnya.

Yang terakhir kata dia adalah ruas jalan tol Bekasi, Cawang, Kampung Melayu. Kata dia, proyek yang sudah mangkrak hampir 20 tahun ini memiliki jumlah Investasi sebesar 5.5 Trilliun rupiah. Dia menargetkan proyek yang juga ditangani oleh Kontraktor PT Waskita Karya tersebut selesai tengah tahun 2017 mendatang.

"Ini jadi sejak saya jadi gubernur di sini sudah saya pertanyakan karena banyak tiang-tiang.  Tiang di sini yang sudah hitam-hitam tapi tidak ada pengertian apa-apa tadi saya tanyakan memang sudah 20 tahun. Harusnya sudah berjalan sehingga pada bulan November 2014 ini dimulai lagi dan saya kaget memang progress-nya sangat-sangat cepat sekali dikerjakan siang malam dan jadinya seperti ini dan kita harapkan Nanti akhir tahun 2017 Insya Allah selesai semuanya," ujarnya.

Dia juga menegaskan kalau siap menghadapi gugatan dari pihak manapun terkait pembebasan lahan keempat ruas jalan tol tersebut. Pasalnya kata dia, demi kepentingan masyarakat banyak, pihaknya tidak akan mau kalah oleh kepentingan segelintir orang.


Editor: Rony Sitanggang

  • pembangunan jalan tol
  • Presiden Jokowi
  • PT Waskita Karya

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!