BERITA

Anomali Cuaca, Produksi Gabah di Rembang Merosot 50 Persen

"Dari 6 ton lebih per hektar pada tahun lalu menjadi 3,4 ton."

Anomali Cuaca, Produksi Gabah di Rembang Merosot 50 Persen
Petani menunjukkan buah melon yang membusuk, karena serangan hama akibat terpicu anomali cuaca. Foto: Musyafa

KBR, Rembang - Jumlah produksi gabah rata-rata di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah merosot hampir 50 persen dari tahun lalu, yakni 6 ton lebih per hektar menjadi 3,4 ton per hektar tahun ini. Kepala Seksi Produksi Dinas Pertanian Dan Kehutanan Kab. Rembang, Sukaryo mengatakan, merosotnya produksi gabah tersebut dikarenakan anomali cuaca pada tahun ini.

“Memberikan arahan kepada kelompok tani, kita juga bingung. Kami sampaikan tanam palawija, ternyata palawija juga mati, karena hujan luar biasa seminggu lalu. Padahal periode bulan Oktober – Maret belum ada hujan sebesar kemarin. Petani tanam jagung, juga mati. Tentunya berimbas pada produksi. Untuk padi hanya dapat 3,4 ton per hektar, " jelasnya kepada KBR, Selasa (07/06).

Sukaryo menambahkan tidak hanya berdampak terhadap produksi padi, anomali cuaca juga memukul sektor tanaman melon dan tembakau. Ia menambahkan belum memiliki solusi terkait merosotnya produksi gabah tersebut. 

Sementara, terkait rekayasa cuaca, menurut Sukaryo, hal tersebut akan menyedot anggaran terlalu besar.

Editor: Sasmito

  • gabah
  • Rembang
  • Jawa Tengah

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!