BERITA

Seleksi CPNS, Menpan-RB Tetap Gunakan Pendekatan Zero Growth

Ilustrasi Tes  CPNS. Foto: Antara

KBR, Jakarta - Terkait kuota Calon Pegawai Negeri Sipil atau CPNS tahun ini, Menteri Pendayagunaan dan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Yuddy Chrisnandi mengatakan belum ada jumlah yang pasti berapa PNS maupun pegawai honorer yang akan diterima. Lantaran kata dia, tahun ini pemerintah menggunakan pendekatan "negative to zero growth". Dimana, dengan pendekatan tersebut jumlah penerimaan pegawai akan disesuaikan dengan kebutuhan yang diajukan oleh instansi-instansi itu sendiri.

"Penataan kepegawaian sekarang ini pendekatannya negative to zero growth. Jadi kalau yang pensiun 10 yang ngisi paling banyak 10. Jadi sesuai dengan kebutuhan tidak ada penambahan. Kita ingin menata sistem kepegawaian ini supaya lebih efisien dan lebih solid," jelas Yuddy dalam jumpa pers acara Reformasi Birokrasi di Hotel Millenium, Jakarta, Rabu (3/6/2015). 

Oleh karena itu, kata dia, dirinya sangat mengharapkan pemerintah daerah maupun lembaga-lembaga negara lainnya membuat desain kepegawaian yang lengkap lalu diserahkan kepada Kemenpan untuk dianalisis kebutuhannya. 

Dalam kesempatan yang sama ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak percaya iming-iming membayar sejumlah uang untuk menjadi PNS. Menurut dia, seleksi yang dilakukan Kemenpan sangat ketat sehingga tidak ada celah masuknya calo. 

Hal ini dilakukan, kata dia, selain karena perintah dari langsung dari Presiden Joko Widodo, juga memberikan kesempatan yang sama bagi setiap lapisan masyarakat. 

Sebagai informasi, pemerintah bakal menyelenggarakan seleksi CPNS dari jalur umum atau honorer kategori dua (K2) pada bulan Agustus-September mendatang.

Sementara untuk perkiraan jumlah pensiun tahun ini, pada April lalu, Deputi SDM KemenPAN-RB Setiawan Wangsaatmaja, memperkirakan ada sekitar 75-100 ribu PNS yang masuk batas usia pensiun.

Editor: Malika

 

  • pns semarang
  • kuota pns
  • kuota cpns tahun ini
  • jumlah calon cpns

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!