HEADLINE

Pertumbuhan, Sri Mulyani Optimistis dengan 4 Mesin ini

""Pertumbuhan ekonomi Indonesia telah mulai ditopang secara seimbang oleh ke-4 mesin""

Pertumbuhan, Sri Mulyani Optimistis dengan 4 Mesin ini
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kanan) berjabat tangan dengan Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan (tengah) saat menyerahkan tanggapan pemerintah terhadap pandangan fraksi atas kebijakan fiskal RAPBN 2019 pada Rapat Paripurna DPR di Kompleks Parlemen Senayan,

KBR, Jakarta- Menteri Keuangan Sri Mulyani optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2019 ada di kisaran 5,4-5,8 persen. Hal itu disampaikan ketika dia memaparkan Kerangka RAPBN 2019 dalam sidang paripurna DPR.

Dia menjelaskan, potensi itu berdasarkan perkembangan ekonomi beberapa tahun terakhir yang telah ditopang  4 mesin pertumbuhan.


"Pertumbuhan ekonomi Indonesia telah mulai ditopang secara seimbang oleh ke-4 mesin pertumbuhan, yaitu konsumsi, investasi, ekspor, dan belanja pemerintah," jelasnya dalam paripurna.


"Selama 3 tahun terakhir inflasi kita pada kisaran 3,5%, lebih rendah dibandingkan rata-rata inflasi selama 10 tahun terakhir sebesar 5,6 persen," tambahnya.


Sri Mulyani menambahkan, perkembangan harga domestik dan laju inflasi juga mengalami penurunan dan semakin stabil. Dua hal itu, kata Sri, merupakan faktor penting di dalam menjaga tingkat konsumsi dan daya beli masyarakat.


Perkembangan harga domestik dan laju inflasi telah mengalami penurunan dan semakin stabil merupakan faktor penting di dalam menjaga tingkat konsumsi dan daya beli masyarakat.


Dia mengatakan, pertumbuhan ini akan diarahkan untuk pemerataan di seluruh Indonesia, termasuk kawasan timur Indonesia, wilayah perbatasan, kawasan terluar, dan daerah tertinggal.


Editor: Rony Sitanggang

 

  • sri mulyani
  • pertumbuhan
  • RAPBN 2019

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!