BERITA

Pemerintah Kembali Pertimbangkan UN Jadi Penentu Kelulusan

Pemerintah Kembali Pertimbangkan UN Jadi Penentu Kelulusan

KBR, Jakarta - Pemerintah kembali mempertimbangkan akan menjadikan Ujian Nasional (UN) sebagai penentu kelulusan siswa. Ini karena menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, nilai ujian nasional siswa SMA/SMK tahun ini menurun dibanding tahun lalu.

"Kalau kemampuan siswa sebetulnya tidak mengalami penurunan. Tetapi kan norma yang kita berlakukan meningkat. (Ada yang menilai karena UN bukan syarat kelulusan?) Salah satunya. Mungkin itu," kata Muhadjir di komplek Istana Kepresidenan, Jumat (4/5/2018).

Ia menduga, penurunan nilai itu karena UN tak lagi menjadi patokan kelulusan. Alhasil kata dia, siswa pun tak punya motivasi untuk belajar. Tapi sebelum menerapkan kebijakan itu, menurut Muhadjir, pihaknya terlebih dulu akan mengkaji secara menyeluruh sebab penurunan nilai UN.

"Motivasi siswa tidak terlalu serius, bisa juga itu. Itu kami evaluasi nanti. (Artinya bisa jadi penentu kelulusan lagi?) Bisa saja."

Baca juga:

Muhadjir Effendy menjelaskan, pilihan untuk mengembalikan Ujian Nasional (UN) sebagai syarat kelulusan bisa diambil jika penyebab utama penurunan nilai itu karena kurangnya motivasi belajar siswa.

Sejak 2016, tren penurunan nilai UN SMA/SMK terus terjadi. Termasuk pada tahun ini. Meski tak merinci, Muhadjir menyebut salah satu daerah yang nilai UN-nya menurun adalah Jawa Timur. Kebanyakan nilai yang menurun terjadi pada mata pelajaran Matematika, dengan nilai rata-rata hanya 34,40 sedangkan pada tahun lalu 37,72.

Baca juga:




Editor: Nurika Manan
  • Ujian Nasional
  • Kemendukbud
  • Mendikbud Muhadjir Effendy

Komentar (9)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

  • Pemerhati6 years ago

    Soal HOTS jangan hanya diterapkan pada saat ini tapi juga pada saat ulangan harian sehingga siswa sudah terbiasa.kalau perlu soal ulangan harian dibuat sama untuk Indonesia sehingga siswa seluruh Indonesia sudah sejak awal kelas 7

  • Heri AR6 years ago

    Kalo UN dijadikan penentu kelulusan dengan standard secara nasional sama, kasihan deh sekolahan2 yang berada di pelosok dengan syandard sekolahan yg jauh dibawah sekolahan perkotaan. Standard sekolahan nggak sama tapi untu kelulusan "dipaksa" sama.

  • Tiktiek Wartika6 years ago

    Tanya saya Pak Mentri, saya guru... Saya tau betul kenapa nilai UN menurun. Bukan karena nilai UN tidak lagi dijadikan syarat kelulusan.

  • men pangeran6 years ago

    Bukan motivasi anak yg menurun..standard pendidikan yg perlu disamakan..antara pusat dengan daerah dan daerah terpencil .mungkin standard pendidikan nya sama.tetapi daerah sering ketinggalan. kualitas guru juga harus diperhatikan..sekarang banyak anak anak.yang tambah jam belajar di luar sekolah.. Kalau boleh usul..sertifikasi guru jangan diberikan sekali tiga bulan..langsung tiap bulan diberikan..jadi guru guru lebih konsentrasi untuk mengajar..

  • Fachry6 years ago

    Begini pak, jika iya UN tahun ini dijadikan sebagai penentu kelulusan siswa jujur saya prihatin, karena kemampuan setiap anak berbeda2, dengan mengejar nilai standar yaitu 5,6 itu bukan angka kecil, jika UN tahun ini dijadikan penentu kelulusan, pasti banyak siswa yang stress dan frustasi wacana ini, lagian gurunya juga waktu ngasih materi gak semaksimal mungkin

  • Meilla5 years ago

    Pak mau saran saja, saya adalah seorang siswi. Jujur, jika UN menjadi penentu kelulusan, itu sangat berat bagi kami. Kami lulus bukan hanya sekedar lulus, tapi kami juga mempersiapkan untuk ke test PTN, saingan kami banyak dengan kemampuan yang berbeda. Belum lagi jika jurusan yang kami ambil nanti lintas minat dg yang sekarang, kami harus membagi waktu antara tugas sekolah, belajar soal UN, dan belajar untuk masuk PTN. Jika UN dibuat sebagai penentu kelulusan, maka pasti banyak yg harus mengulang lagi. Siswi antara sekolah negeri dan swasta kadang mengalami ketimpangan, apalagi yg sekolahnya di desa terpencil. Dan itu sangat memberatkan kami. Mohon kiranya itu dipertimbangkan lagi. Terimakasih

  • Alicia5 years ago

    Permisi pak, saya seorang siswi SMP yang belakangan ini dihantui dengan wacana dijadikannya UN sebagai penentu kelulusan, sebelum adanya wacana ini saja sudah membuat pusing, apalagi jika UN dijadikan penentu kelulusan, bukan saja membat pusing, justru membuat siswa siswi semakin tertekan. Saran saya, tetapkan saja bukan UN yang menjadi penentu kelulusan. Terimakasih

  • hanyasiswiyanginginlulusun5 years ago

    Saya perwakilan siswa sma merasa wacana ini membuat kami stress dimana sebelum UN kami harus mengikuti ujian sbmptn dan itu membuat kami pusing+stress.janganlah kembali ke masa lalu cukup menjadi pengingat saja. Tolonglah. masalahnya disini soal ujian yang diberikan dengan soal ujian yang sering kami latihkan sangatlah jauh berbeda.tolong jangan buat kami tambah stress.jangan terlalu menyusahkan orang lain tolonglah pak.

  • Samuel5 years ago

    Semenjak saya diberi tahu UN penentu kelulusan,dari hari saya di kasih tau sampai sekarang masih terus kepikiran.saya kurang jago di pelajaran matematika,ipa saya lumayan bisa,bahasa indonesia lumayan,bahasa inggris jg lumayan.tapi yang saya takuti,kalau rata rata saya gak mencapai yg di tetapkan pemerintah (5,5) pusing dah saya.lebih baik UN tidak penentu kelulusan.