HEADLINE

Moratorium Reklamasi, Kapal Pengembang Masih Beroperasi di 3 Pulau

""Di Pulau G pengerukan lumpur masih ada, itu masih ada tiga kapal. Pulau C, D juga masih ada. Kalau Pulau Pulau C, masih ada kapal-kapal yang buang pasir, di situ masih ada tiga,""

Ninik Yuniati

Moratorium Reklamasi, Kapal Pengembang Masih Beroperasi di 3 Pulau
Foto udara kawasan reklamasi di Teluk Jakarta. (Foto: Antara)

KBR, Jakarta - Aktivitas pengerukan masih berlangsung di sejumlah pulau di Teluk Jakarta, kendati moratorium reklamasi resmi diberlakukan. Saefudin, anggota Forum Kerukunan Nelayan Muara Angke mengungkapkan, kapal-kapal pengembang masih tampak beroperasi di Pulau C, D dan G yang telah disegel.

"Di Pulau G pengerukan lumpur masih ada, itu masih ada tiga kapal. Pulau C, D juga masih ada. Kalau Pulau Pulau C, masih ada kapal-kapal yang buang pasir, di situ masih ada tiga," cerita Saef saat dihubungi KBR, Sabtu (14/5).

Baca juga: Pemprov DKI Diminta Batalkan Izin Reklamasi

Meski memang, menurut nelayan sekaligus distributor ikan ini, sejumlah alat berat sudah tak terlihat.

"(Itu sudah berkurang atau tidak ada perubahan?) Kalau perubahannya itu ada, di Pulau G-nya itu mulai tidak ada buldozer, backhoe-nya sudah tidak ada, cuma pengerukan lumpurnya masih berjalan sampai sekarangpun" imbuh warga asli Muara Angke tersebut.

Baca juga: Pulau Reklamasi Disegel

Baca juga: Pulau G Disegel Nelayan!

Sebelumnya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menerbitkan surat keputusan penghentian sementara seluruh kegiatan reklamasi di Teluk Jakarta. Sejauh ini ada tiga pulau yang resmi disegel, yakni Pulau C, D dan G. Pengembang di tiga pulau tersebut melanggar perizinan, antara lain izin lingkungan.



Editor: Nurika Manan

  • reklamasi teluk jakarta
  • reklamasi
  • moratorium reklamasi

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!