BERITA

LSM: Hanya Sepertiga Rusun Rawa Bebek yang Ditempati Korban Gusuran Bukit Duri

"Selebihnya, yaitu 267 unit atau 66,75 persen unit di Rusunawa Raw Bebek justru ditempati bukan korban langsung penggusuran. "

LSM: Hanya Sepertiga Rusun Rawa Bebek yang Ditempati Korban Gusuran Bukit Duri
Ilustrasi Rusunawa Rawa Bebek, Jakarta. (Foto: smartcity.jakarta.go.id/Publik Domain)


KBR, Jakarta - LSM pendamping warga, Ciliwung Merdeka mencatat hanya ada 121 unit rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di Rusunawa Bukit Duri yang ditinggali warga korban langsung penggusuran Kampung Bukit Duri dan memiliki peta bidang.

Salah satu peneliti dan pendamping warga dari LSM Ciliwung Merdeka, Vera Wenny Soemarwi menyebutkan jumlah itu hanya sekitar 30 persen dari total 400 unit rusunawa di Rawa Bebek. Sedangkan selebihnya, yaitu 267 unit atau 66,75 persen rusunawa justru ditempati bukan korban langsung penggusuran.


Berdasarkan catatan KBR, ada 384 keluarga yang digusur dari kawasan Bukit Duri, dengan total berjumlah 1,275 orang.


"Di rusun Rawa Bebek itu ada empat blok yang berisi 400 unit. Dari 400 unit yang disediakan hanya terisi 388 unit. Warga yang di luar Bukit Duri itu 5 persen, kemudian nama yang tidak sama dengan peta bidang 29,25 persen. Sedangkan yang memiliki 1 unit bidang tapi mendapat 2 unit rusun itu 2,75 persen," kata Vera di Sekretariat Ciliwung Merdeka, Jakarta, Senin (3/4/2017).


Baca juga:


Pengelola Rusunawa Rawa Bebek menyediakan 400 unit yang berada di blok Merpati, Merak, Cendrawasih dan Gelatik untuk korban penggusuran di Bukit Duri periode kedua.


Vera merinci, dari 267 unit yang ditempati oleh warga bukan korban langsung penggusuran, ada 119 unit dihuni warga yang tidak memiliki peta bidang, 11 unit dihuni warga yang punya 1 bidang tapi mendapat 2 unit rusun, 117 unit diisi warga yang memakai peta bidang orang lain, dan 20 unit dihuni oleh warga di luar Bukit Duri.


"Ini berdasarkan data dari pengelola rusunawa pada Februari 2017," kata Vera.


Penerimaan rusunawa yang bukan korban langsung penggusuran sebanyak 267 unit, menurut Vera, diduga menimbulkan kerugian keuangan daerah Provinsi DKI Jakarta sebesar Rp885.600.000.


"Dugaan kerugian keuangan negara ini masih perlu didalami lagi," ujarnya.


Ia mengatakan kerugian tersebut disebabkan karena penerima rusunawa di Rawa Bebek mendapat subsidi pembayaran gratis selama triwulan pertama. Selain itu, penghuni juga mendapat keringanan biaya sewa perbulan sebesar 50 persen dari harga sewa untuk umum.


Penelitian yang dilakukan Ciliwung Merdeka dimulai sejak Mei 2015 sampai akhir Maret 2017. Penelitian ini berjudul "Politik Rusunawa dalam Penggusuran Paksa Warga Bukit Duri Studi Kasus Rusunawa Rawa Bebek."


Baca juga:


Editor: Agus Luqman 

  • Bukit Duri
  • penggusuran bukit duri
  • Rusun Rawa Bebek
  • Jakarta
  • penggusuran

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!