BERITA

Desain Anggaran 2018, Dari Prioritas Infrastruktur Hingga Dana Abadi Pendidikan

Desain Anggaran 2018, Dari Prioritas Infrastruktur Hingga Dana Abadi Pendidikan


KBR, Jakarta - Presiden Joko Widodo menginginkan pertumbuhan ekonomi tahun 2018 mencapai 5,6 persen. Angka ini lebih rendah ketimbang target 6 persen pertumbuhan ekonomi tahun 2017.

Presiden Jokowi juga meminta bawahannya untuk memangkas anggaran besar-besaran, termasuk anggaran belanja barang. Ia meminta anggaran dialihkan untuk memperbesar belanja modal.


"Saya ingin menekankan lagi bahwa volume belanja akan mencapai di atas Rp2.200 triliun. Jadi fokusnya harus diarahkan untuk target-target pembangunan, belanja modal yang diperketat. Hal-hal yang tidak berkaitan dengan belanja modal, sekali lagi tolong dilihat secara rinci," kata Presiden Joko Widodo dalam sidang paripurna kabinet di Istana Negara, Selasa (4/4/2017).


"Saya melihat banyak sekali belanja yang berlebihan, belanja-belanja yang bukan belanja modal. Ini terutama untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan menurunkan angka kemiskinan menjadi single digit," kata Jokowi.


Jokowi juga memaparkan desain anggaran belanja tahun 2018. Belanja tahun depan, kata Jokowi, akan difokuskan untuk merampungkan seluruh proyek infrastruktur prioritas.


"Dengan begitu kita memiliki fondasi yang kuat. Bukan saja meningkatkan daya saing, tapi juga bisa meningkatkan dan mempercepat pertumbuhan ekonomi," tambah Jokowi.


Ia juga meminta kementerian fokus menggarap program pemerataan dan ekonomi berkeadilan. Sedangkan untuk alokasi subsidi, Jokowi meminta agar bisa menyentuh 40 persen lapisan masyarakat ekonomi terbawah.


"Subsidi BBM, gas, LPG, pupuk, benih, jangan lari ke tempat-tempat yang lain. Apalagi justru dinikmati oleh lapisan yang menengah atas," katanya.


Jokowi juga menginginkan program pengurangan kemiskinan seperti Program Keluarga Harapan (PKH) bisa didongkrak lagi target sasarannya menjadi 10 juta keluarga. Saat ini sasarannya baru enam juta keluarga.


Untuk sektor pendidikan, Jokowi menginginkan ada dana abadi pendidikan (souvereign wealth fund). Ia menargetkan, pada 2030 nanti, dana yang terkumpul dari dana abadi pendidikan bisa mencapai Rp400 triliun.


"Dana abadi pendidikan ini nantinya bertujuan untuk mengelola dana investasi pendidikan bagi generasi yang akan datang. Dipakai untuk pendidikan terutama, pendidikan S2, S3 di luar negeri," kata Jokowi.


Editor: Agus Luqman 

  • Jokowi
  • Presiden Jokowi
  • anggaran negara
  • pertumbuhan ekonomi
  • target pertumbuhan ekonomi
  • Dana Abadi Pendidikan

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!