BERITA

BKSDA Aceh Evakuasi Bayi Orangutan dari Warga

BKSDA Aceh Evakuasi Bayi Orangutan dari Warga
Satu bayi orang utan dievaksuasi diambil dari Warga Desa Batu Hamparan, Kecamatan Lawe Alas, Kabupaten Aceh Tenggara. (Foto : BKSDA Aceh)

KBR, Aceh Tenggara – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh kembali mengevakuasi satu bayi orangutan dari seorang warga atas nama Marzuki, Kamis (22/3/2018). Si mungil langka usia 2,5 tahun itu langsung dibawa ke Pusat Rehabilitasi Batu Mbelin, Sibolangit, Sumatera Utara.

Kepala BKSDA Aceh, Sapto Aji Prabowo menuturkan, satwa liar itu diserahkan setelah petugas melakukan pendekatan persuasif terhadap Marzuki. Warga Desa Batu Hamparan, Kecamatan Lawe Alas, Aceh Tenggara itu diduga mendapatkan satwa yang dilindungi itu dari perburuan di hutan.

"Memang betul ditemukan anak orangutan dipelihara oleh warga bernama Marzuki, kemudian dikasih penjelasan (perbuatan ini) terlarang. Begini, begini," tutur Sapto kepada KBR di Aceh, Kamis (22/3/2018).

"Ya, kemudian akhirnya bersedia diserahkan ke kami. Dugaan kami begitu hasil perburuannya. Seperti kasus di Peunaron, Kabupaten Aceh Timur, yang namanya anakan orangutan diambil itu pasti induknya sudah dihabisi," tambahnya lagi.

Baca juga:

    <li><b><a href="http://kbr.id/berita/09-2017/bksda_evakuasi_bayi_orang_utan_di_kompi_brimob_aceh_timur/92474.html">BKSDA Evakuasi Bayi Orangutan di Kompi Brimob Aceh Timur</a></b> </li>
    
    <li><b><a href="http://kbr.id/berita/07-2017/warga_aceh_tenggara_temukan_bayi_orang_utan_di_kebunnya/91408.html">Warga Aceh Tenggara Temukan Bayi Orangutan di Kebunnya </a></b> </li></ul>
    

    Atas tindakan Marzuki tersebut, lanjut Sapto, petugas tak mengambil tindakan hukum lanjutan. Sebab kata dia, yang bersangkutan bersedia menyerahkan hewan langka itu secara sukarela usai mendapatkan penjelasan dari petugas BKSDA dan aparat keamanan setempat.

    Sapto menambahkan, hasil pemeriksaan sementara dari tim dokter dan ahli hewan menyatakan kondisi bayi orangutan itu secara keseluruhan dinyatakan sehat.

    "Memang perutnya buncit, tapi tidak apa-apa. Tidak ada masalah gangguan kesehatan. Bayi ini harus kami rehab dulu di Batu Mbelin, untuk memulihkan perilakunya kembali di alam lepas,” jelasnya.

    Selanjutnya, kata dia, begitu bayi orangutan tersebut sudah pulih dan bugar maka akan segera dilepasliarkan ke habitatnya di Pusat Cagar Alam Jantho, Kabupaten Aceh Besar.

    Baca juga:

      <li><b><a href="http://kbr.id/berita/01-2018/orangutan_ditemukan_tewas_mengambang_di_sungai_barito/94495.html">Orangutan Ditemukan Tewas Mengambang di Sungai Barito</a></b> </li>
      
      <li><b><a href="http://kbr.id/berita/11-2017/spesies_baru_dan_langka__orangutan_tapanuli_tinggal_800_individu/93247.html">Spesies Baru dan Langka, Orangutan Tapanuli Tinggal 800 Individu <br>
      

    Editor: Nurika Manan

  • Orang Utan
  • bayi orang utan
  • BKSDA Aceh
  • Sapto Aji Prabowo

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!