BERITA

Ungkap Jaringan Fedofilia di Facebook, Mabes Polri Gandeng FBI dan Interpol

Ungkap Jaringan Fedofilia di Facebook, Mabes Polri Gandeng FBI dan Interpol

KBR, Jakarta- Kepolisian Indonesia meminta bantuan FBI dan Interpol untuk mengungkap jaringan fedofilia melalui Facebook. Menurut Juru bicara Mabes Polri, Martinus Sitompul jaringan kejahatan ini banyak melibatkan orang-orang asing. Kerja sama ini, ujar Martinus, juga untuk mencegah para pelaku jaringan masuk ke Indonesia.

"Itu selalu dilakukan upaya-upaya kerjasama dengan Kepolisian-kepolisian di negara lain, baik dengan FBI atau dengan Interpol, itu intens dilakukan. Soal fedofilia, yang ini memang karena melibatkan orang luar negeri, orang asing dan pola-pola yang dilakukan itu dengan cara-cara menggunakan teknologi sekarang, tentu akan kita dalami," jelas Juru bicara Polri Martinus Sitompul di Mabes Polri, Kamis (16/3/2017).


"Banyak sekali sudah korban anak-anak yang menjadi korban predator ini. Tentu kita ingin mencegah, upaya-upaya itu dilakukan dengan berbagai cara salah satunya dengan bekerjasama dengan FBI supaya bisa melakukan upaya penangkapan tersangka lainnya atau upaya mencegah membuat mereka tidak bisa datang ke Indonesia," tambahnya.


Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M. Iriawan mengungkapkan penangkapan dan penahanan empat orang admin akun grup fedofilia di Facebook, mengaitkan adanya informasi soal jaringan di luar negeri. Kata M. Iriawan, grup facebook yang beranggotakan lebih dari 7.000 orang ini digunakan untuk saling berbagi foto dan video berisi konten pornografi anak. Selain para pedofil di dalam negeri, kelompok ini juga diketahui berhubungan dengan pelaku kejahatan yang sama dari berbagai negara.


Editor: Dimas Rizky

  • fedofilia
  • grup fedofilia
  • grup fedofilia di facebook
  • facebook
  • Mabes Polri

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!