BERITA

Sidang e-KTP, Keterangan Ganjar Beda di BAP soal Andi Narogong

""Seingat saya, saya baca (BAP-red) dan tidak ada kalimat itu.""

Ade Irmansyah

Sidang e-KTP, Keterangan Ganjar Beda di BAP soal Andi Narogong
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo (kanan), anggota Komisi III DPR Agun Gunandjar (kedua kanan) dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kiri) memberikan kesaksian dalam sidang kasus tindak pid


KBR, Jakarta- Bekas wakil komisi II DPR Ganjar Pranowo membantah mengenal tersangka Kasus Pengadaan Kartu Tanda Penduduk berbasis Eletronik, Andi Agustinus alias Andi Narogong. Padahal dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) sebelumnya, Ganjar mengaku mengenal makelar megaproyek e-KTP tersebut. Bahkan gubernur Jawa Tengah itu juga telah menandatanganinya.

Ganjar berkilah, dia hanya ditunjukkan oleh penyidik KPK soal Andi Narogong. Karena itu Ganjar membantah telah menyebutkan mengenal Andi Narogong di BAP-nya. "Seingat saya, saya baca (BAP-red) dan tidak ada kalimat itu. Saya soalnya hanya ditunjukkan saja di situ. Bahwa ini kenal tidak," katanya dalam sidang e-KTP di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (30/3).


Ganjar meyakinkan hakim, agar dibuka rekaman CCTV saat penyidik KPK memeriksanya. "Saya senang kalau seumpana ada rekaman di situ yang bisa dibuka," tambahnya.


Dalam persidangan itu Ganjar juga mengaku pernah ditawari amplop berisi uang oleh rekannya di Komisi II DPR, Mustokoweni saat menjabat wakil ketua Komisi. Namun dia menolak tawaran itu dan tidak mengetahui secara pasti soal untuk apa uang itu diberikan.


"Itu dua atau tiga kali di dalam ruang sidang. 'Dek ini ada titipan.' 'Ga usah. Peen (bahasa jawa, artinya ambil saja).'" akunya di ruang sidang Tipikor.


Bahkan ujar Ganjar, penawaran itu berlangsung lebih dari satu kali. "Saya lupa persisnya tapi lebih dari sekali. 'De.. De.. Ini ada titipan.' 'Ga usah.' Itu setelah rapat. Saya lupa rapat apa," ucapnya.


Dia juga mengaku pernah bertemu dengan Setya Novanto yang saat itu masih menjadi ketua fraksi partai Golkar seperti yang dijelaskan didalam surat dakwaan. Kata dia pertemuan itu terjadi di Bandara Ngurah Rai sekitar tahun 2011 hingga 2012 saat ingin naik pesawat. Ujarnya, dalam pertemuan itu Setya Novanto meminta Ganjar untuk tidak terlalu kritis terkait proses penganggaran megaproyek tersebut.


Dalam laporan dakwaan yang sudah dibacakan didalam persidangan, politisi PDIP itu disebut menerima uang suap sebesar 520 ribu dolar Amerika Serikat.

Editor: Dimas Rizky

  • sidang e-KTP
  • korupsi e-ktp
  • tersangka e-KTP
  • KPK

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!