BERITA
OTT PT PAL Indonesia, Ketua KPK: Ada Kick Back
KBR, Jakarta- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Agus Rahadjo
mengatakan operasi tangkap tangan yang dilakukan di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT PAL Indonesia terkait indikasi
tindak pidana korupsi pemberian hadiah atau janji yang melibatkan pejabat. Hanya dia belum bisa menjelaskan lebih lanjut soal siapa
yang memberi dan menerima suap dalam kasus tersebut.
Agus mengatakan, pemberian suap tersebut dilakukan sebagai timbal balik dari
hasil pemasaran pembelian kapal.
"Saya belum terima laporannya. Tapi laporan sementara bahwa itu ada Filipina membeli kapal dari kita.
Trus ada yang memasarkan, ada marketing fee-nya, kemudian marketing fee
itu saya perlu klarifikasi karena baru siang ini dilakukan ekposenya.
Jadi saya masih nunggu, kabar sementara dari marketing fee itu ada kick
back ke pejabat kita. Tapi siapa kita belum tahu," ujarnya kepada
wartawan di Kantor Kemenpan RB, Jakarta, Jumat (31/03).
Kata dia, KPK baru akan
melakukan gelar perkara terkait OTT itu. Nantinya kata dia
dari hasil gelar perkara itu baru akan dijelaskan status orang-orang
yang ditangkap dan barang bukti apa saja yang sita.
"Jadi siapa yg ditangkap saya belum tahu. Barang bukti seperti apa juga saya masih menunggu gelar nanti setelah jumatan," ucapnya.
Sebelumnya,
Juru Bicara KPK, Febri Diansyah mengatakan, sedikitnya 17 orang
ditangkap dalam Operasi Tangkap Tangan di Jakarta dan Surabaya kemarin.
Kata dia, mereka yang tertangkap di Surabaya sudah dibawa ke Jakarta.
Mereka yang tertangkap, lanjut Febri, terdiri dari unsur petinggi atau
pegawai BUMN dan swasta. Sekarang, mereka sedang menjalani pemeriksaan
intensif di Kantor KPK.
Editor: Rony Sitanggang
- ketua kpk Agus Rahardjo
- PT PAL Indonesia
- OTT BUMN
- Juru Bicara KPK Febri Diansyah
Komentar (0)
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!