BERITA

Korupsi E-KTP, Sri Mulyani Minta Jajaran Cek Keterlibatan Pegawai

Korupsi E-KTP, Sri Mulyani Minta Jajaran Cek Keterlibatan Pegawai


KBR, Jakarta- Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan sudah meminta jajarannya untuk memastikan keterlibatan pegawai di kementeriannya dalam kasus korupsi proyek KTP elektronik atau E-KTP. Sri mengatakan, kementeriannya akan mengecek proses persetujuan anggaran proyek tersebut, beserta proses penganggaran dan pengalokasiannya.

Kata Sri, pengecekan itu memang memerlukan waktu karena juga melibatkan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

"Kita sudah minta kepada Irjen dan Direktorat Jenderal Anggaran untuk melihat semua aspek yang berkaitan dengan pemberitaan mengenai e-KTP, terutama yang menyangkut sisi Departemen Keuangan. Dari mulai approval multiyears-nya, proses budgeting‎, bagaimana pengalokasian anggarannya," kata Sri di kantor Ditjen Pajak, Senin (13/03/17).


Sri mengatakan, kementeriannya menghormati proses hukum yang kini tengah berlangsung. Kata Sri, saat ini Inspektorat Jenderal dan Ditjen Anggaran sama-sama bekerja untuk meneliti setiap proses dalam penganggaran proyek e-KTP.


Sri berujar, kedua lembaga itu sama-sama meneliti bagaimana anggaran proyek tersebut disetujui, proses penganggarannya, dan bagaimana pengalokasian anggaran e-KTP untuk Kementerian Dalam Negeri. Kata Sri, penelitian itu akan semakin panjang, karena proses persetujuan anggaran itu juga melibatkan Parlemen. Meski begitu, saat ini, dia memang masih terfokus pada penelitian di internal Kementerian Keuangan.


Pekan lalu, sidang korupsi megaproyek e-KTP mulai digelar. Jaksa Penuntut Umum dalam dakwaannya menyebut ada kerugian negara sebesar Rp 2,3 triliun akibat kasus tersebut. Ada sejumlah nama yang disebut menerima dana korupsi tersebut, mulai dari pejabat di Kementerian Dalam Negeri, pegawai di Kementerian Keuangan, auditor Badan Pemeriksa Keuangan, serta anggota Parlemen.

Editor: Rony Sitanggang

 

  • KTP elektronik
  • Menteri Keuangan Sri Mulyani

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!