BERITA

Jelang Masa tanam, BPP Banyumas Imbau Petani Tanam Padi Tahan Wereng

Jelang Masa tanam, BPP Banyumas Imbau Petani Tanam Padi Tahan Wereng


KBR, Banyumas– Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah meminta petani mewspadai kemungkinan munculnya serangan wereng pada Masa Tanam (MT 2) 2017 mulai minggu kedua bulan Maret. Pasalnya, hama wereng  berpotensi muncul saat curah hujan dan kelembapan tinggi.

 

Selain itu, Koordinator BPP Lumbir Banyumas, Suwarjono mengatakan cuaca ektrem berupa curah hujan tinggi berpotensi memunculkan berbagai penyakit akibat kelembapan tinggi. Salah satu yang dinilai paling berbahaya adalah wereng, baik wereng hijau maupun wereng batang cokelat.

 

Serangan wereng, jelas dia, bisa menyebabkan penurunan hasil antara 20 persen hingga gagal panen atau puso dalam kondisi serangan berat.

 

Petani, kata Suwarjono, juga diminta menanam padi varietas tahan penyakit  jamur. Pasalnya, cuaca mendung menyebabkan pancaran sinar matahari berkurang. Penyakit yang muncul tersebut antara lain, hawar daun, busuk pangkal leher dan kramalea atau tanaman kerdil.

 

Selain pemilihan varietas unggul, petani juga diminta disiplin dalam pengolahan lahan dan melakukan penanaman serentak. Hal ini untuk mengantisipasi hama berbahaya lainnya, yakni tikus, yang populasinya meningkat signifikan pada MT 2 dibandingkan MT 1. Apalagi, di beberapa wilayah sudah muncul serangan meski masih berkategori ringan dan sedang.


“Pengolahan tanahnya kita itu harus dengan pengolahan sempurna. Yang dimaksud sempurna itu, seusai di bajak, kemudian kita eramkan  sambil menunggu dan memperbaiki pematang sawah. Kemudian, kita mengusahakan tanam dengan varietas yang agak tahan (penyakit). Kalau pun dengan benih tanaman yang lain, kita tetap antisipasi dengan penyemprotan rutin,” kata Suwarjono beberapa waktu lalu.

 

Lebih lanjut Suwarjono menjelaskan, beberapa varietas yang dinilai relatif tahan serangan wereng antara lain, ciherang, mekongga dan sejumlah varian varietas inpari. Sementara, kata dia, padi jenis hibrida dinilai tak tahan serangan wereng.

 

Selain relatif tahan hama dan cekaman cuaca, varietas tersebut memiliki umur panen muda. Yakni antara 105 hingga 115 hari. Dengan begitu, ketika kemarau tiba, kondisi tanaman sudah relatif kuat cekaman kekeringan. Diperkirakan, musim kemarau bakal dimulai Juni 2017 mendatang.

Editor: Rony Sitanggang

  • Koordinator BPP Lumbir Banyumas
  • Suwarjono
  • masa tanam padi

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!