BERITA

Hasil Negosiasi RI-Freeport Diumumkan Pekan Ini

Hasil Negosiasi RI-Freeport Diumumkan Pekan Ini


KBR, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menyatakan perundingan dengan PT Freeport Indonesia hampir selesai.

Ignasius menjelaskan dalam perundingan yang masih berlangsung ini Kementerian ESDM akan memberikan kepastian investasi kepada perusahaan tambang asal Amerika Serikat itu.


Namun, Ignasius enggan memaparkan bentuk kepastian investasi yang akan dirundingkan. Ia hanya mengatakan hasil kesepakatan akan diumumkan pekan ini.


"Ini perundingan supaya Freeport tetap mengikuti peraturan, dan kita mengizinkan Freeport segera ekspor lagi. Sudah hampir selesai kok," kata Ignasius Jonan di Kompleks Istana, Senin (27/3/2017).


Baca juga:


Menteri Jonan mengatakan dalam perundingan itu PT Freeport bersikap kooperatif.


"Poin-poinnya nanti aja. Nanti satu-dua hari lagi, kira-kira minggu inilah," kata Jonan.


Jonan menambahkan kesepakatan dengan Freeport nanti akan mengakomodasi kepentingan nasional, namun juga tidak akan merugikan pihak Freeport.


"Lho ya memang nggak pernah ada yang merugikan," kata eks Menteri Perhubungan ini.


Pekan lalu, Menko Bidang Maritim Luhut Panjaitan menyatakan ada tiga hal yang tidak boleh ditawar oleh PT Freeport Indonesia saat negosiasi. Tiga hal itu adalah mengenai divestasi saham 51 persen untuk pemerintah, pembangunan smelter dan ketentuan perpajakan.


Luhut mengatakan, dalam negosiasi itu Freeport harus tunduk pada ketentuan yang dibuat pemerintah.  


"Saya bikin analogi kepemilikan dari Freeport itu kan 2021 selesai. Kau menyewa rumah kita, dan setelah kau menyewa, kita nggak mau lagi disewa, boleh kan? Opsi kan boleh saja. Nah Kita negosiasi ini. Tetapi negosiasi jangan kamu dong yang mengatur kami. Kami dong yang mengatur," kata Luhut, Jumat (24/3/2017).


Luhut juga pernah menyatakan proses divestasi (pelepasan) 51 persen saham PT Freeport Indonesia kepada pemerintah tidak harus rampung dalam tiga tahun, melainkan bisa diundur hingga enam tahun.


Baca juga:


Editor: Agus Luqman 

  • kementerian ESDM
  • Ignasius Jonan
  • Freeport
  • divestasi saham
  • PT Freeport Indonesia
  • Papua

Komentar (7)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

  • edwin kantohe7 years ago

    semoga saja cepat terealisasi..kami khususnya masyarakat timika sangat mengharapkan yg terbaik...

  • Ika7 years ago

    Kami msyarakat biasa yg brdomisili di timika hanya bisa brdoa smga smuanya bisa cepat trselesaikn... Kasiahn karyawan2 yg mngalami phk.. Trmasuk kami istri karyawan yg nunggak uang kost dan makan tak cukup untk kbutuhan shari2 brsma ank suami

  • [email protected] 7 years ago

    Masyarakat atau hak ulayat sampai seluruh masyarakat Papua minta 25% saham PTFI 26 % PEMERINTAH Dan adil damai sejahtera di papua ,tdk sesuai dengan permintaan masyarakat Papua maka PTFI Angkat kaki dri tanah PAPUA. Tutup Tutup tutup

  • anak negeri7 years ago

    Pak Luhut sebaiknya ko STOP bicara terlalu banyak tentang Freeport, kitong smua su tau ko ada mau alias kepentingan dengan tambang Freeport, belum apa2 ko sudah bicara Inalum Asahan perusahan dari ko pu kampung untuk ambil Freeport, janji kanan kiri bagi2 saham, ada apa???

  • wayan7 years ago

    Semoga freeport dan pemerintah menemukan.jalan.yang.terbaik sehingga freeport bisa eksport lagi.

  • Sumaryono7 years ago

    Hasil negosiasi, Indonesia takluk sama Freeport. Gak jauh dari itu.

  • dodibengkulu7 years ago

    setuju sangat indonesia usir freepot..klo gk ikut aturan...!!!