BERITA

Belasan Desa di Jombang Kembali Terendam Banjir

Belasan Desa di Jombang Kembali Terendam Banjir

KBR, Jombang – Belasan desa di Jombang, Jawa Timur kembali terendam banjir. Desa-desa ini tersebar di 3 kecamatan, di antaranya Kecamatan Jombang, Tembelang dan Perak. Salah satu warga korban banjir di Desa Pulo Lor, Edi mengungkapkan, banjir terjadi setelah hujan deras selama 5 jam, malam tadi. Akibatnya, Sungai Vanengel yang melintasi desanya meluap.

“Ini sudah tiga kali, karena musim hujan kalau hujan dari arah Kediri atau Pare itu pasti ke (desa) sini airnya, jadi sini tiap tahun sudah langganan, arusnya kan kesini, sungainya dari kecamatan Gudo itu," cerita Edi di Jombang, Sabtu (12/03/2016). Bencana banjir, setidaknya sudah tiga kali melanda wilayah yang sama sejak awal tahun ini.

"ketinggian semalam satu dada, kegiatan lainnya atau masak juga tidak bisa”, tambah Edi.

Air mulai menggenangi pemukiman warga sejak dini hari tadi. Hingga saat ini, ketinggian air mencapai lebih dari 1 meter. Bahkan, di beberapa titik mencapai 1,5 meter.

Akibat banjir, aktivitas warga menjadi lumpuh. Meski begitu, belum ada satupun yang mengungsi. Mereka tetap bertahan di rumah masing-masing meski ketinggian air mencapai 1,5 meter. saat ini warga masih berusaha menyelamatkan barang berharga miliknya dari rendaman air.

Warga berharap, pemerintah setempat segera membuat plengsengan atau tanggul sungai yang lebih tinggi. Pasalnya,  banjir merupakan bencana langganan belasan desa tersebut setiap tiba musim hujan. Selain itu, mereka berharap ada bantuan berupa sembako dan makanan siap saji untuk para korban banjir.

Selain menggenangi rumah warga, banjir juga meluber ke jalan raya Surabaya – Madiun di Jalan Yos Sudarso, Jombang. Sehingga, arus lalu lintas sedikit terganggu karena laju kendaraan menjadi lamban.

Editor: Nurika Manan

  • Banjir Jombang
  • jombang
  • bencana banjir

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!