HEADLINE

Kesaksian Korban Becakayu: Penyangga Tidak Kuat Menahan Beban Adonan Beton

Kesaksian Korban Becakayu: Penyangga Tidak Kuat Menahan Beban Adonan Beton

KBR, Jakarta - Salah satu pekerja proyek Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) yang menjadi korban ambrolnya cetakan beton, Sarmin mengaku sudah mematuhi semua prosedur pengecoran kepala tiang pancang jalan layang di Kebon Nanas, Jakarta Timur. Sebelum insiden, menurutnya, proses pencetakan adukan beton sebetulnya sudah selesai dan mereka sudah bersiap untuk turun dari ketinggian sekitar 15 meter. Namun, baja penahan mangkuk adukan beton tiba-tiba merosot dan melukai sejumlah pekerja. Ketika ditemui KBR di rumah sakit, Sarmin meyakinkan bahwa adonan semen yang dituangkan ke box grider sudah sesuai, namun penyangga tidak kuat untuk menahan beban. 

"(Semen dituang) kiri kanan. Tiang ada. Tetapi enggak kuat nahan. Merosot," ujar Sarmin di RS UKI Cawang, Jakarta pada Rabu (21/2).

BacaMoratorium Proyek Konstruksi, Polisi Selidiki Sejumlah Kasus Kecelakaan

Keterangan itu dibenarkan oleh pekerja lain yang menjadi korban, Rusman. Rusman merupakan mandor pembesian ketika itu. Saat cetakan beton ambrol, Rusman mengaku sedang meminum kopi setelah pekerjaan rampung. Menurutnya, ketika itu kondisi cuaca tidak berangin. Akibat insiden tersebut, ia menderita luka memar di bagian bahu dan panggulnya. Ketika KBR menengoknya, Rusman masih kesulitan bergerak. Dia juga mengaku masih shock karena insiden itu terjadi begitu cepat.

"Saya juga enggak tahu. Saya lagi ngopi, tiba-tiba saja semua gelap," kata Rusman kepada KBR. 

Insiden ini mengakibatkan tujuh korban ambrolnya cetakan beton Tol Becakayu menjalani perawatan di rumah sakit. Enam orang di antaranya dirawat di RS UKI Cawang, sementara satu orang dirawat di RS Polri. Sementara itu, Komite Keselamatan Konstruksi maupun kontraktor proyek, yakni PT Waskita saat ini masih menyelidiki penyebab ambrolnya cetakan beton pada Selasa (20/2) dini hari. 

BacaEvaluasi Proyek Elevated Asian Games Diutamakan

Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadimuljono sebelumnya telah memerintahkan penghentian sementara (moratorium) seluruh proyek jalur layang (elevated). Kementerian PUPR pun telah membentuk tim konsultan independen untuk mengevaluasi semua proyek jalan dan rel kereta layang. Sejumlah proyek yang terkena getah insiden proyek Becakayu di antaranya adalah LRT Palembang, LRT Jabodebek, LRT Kelapa Gading-Velodrome dan proyek jalan tol layang Jakarta-Cikampek.  

Editor: Damar Fery Ardiyan

  • tol becakayu
  • Basuki Hadimuljojo
  • proyek infrastruktur

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!