BERITA

Kisruh Pembelian Heli AW-101, Panglima dan Menhan Tak Tahu

Kisruh Pembelian Heli  AW-101, Panglima dan Menhan  Tak Tahu

KBR, Jakarta- Panglima  TNI Gatot Nurmantyo berkilah tidak tahu-menahu soal pembelian helikopter AW-101 oleh kesatuan Angkatan Udara. Gatot  beralasan sejak 2015, perencanaan pembelian senjata langsung di bawah koordinasi Menteri Pertahanan.

"Mungkin tidak mengenakkan.Tetapi ini harus saya lakukan. Karena saya harus mempersiapkan adik-adik saya yang akan menjadi Panglima TNI ke depan supaya bisa betul-betul mengontrol dari atas sampai ke bawah dari segi anggaran juga. Kita pernah mengalami dalam hal helikopter AW-101. TNI sama sekali tidak tahu," ujar Gatot.


Versi  Gatot Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 28 Tahun 2015 mencabut kewenangan Panglima untuk mengawasi penggunaan anggaran di Angkatan Darat, Laut, dan Udara. Perencanaan itu termasuk soal pembelian alutsista langsung di bawah Kementerian.

"Sekarang tidak ada. Panglima TNI dalam  hal penganggaran berkedudukan sama dengan AD, AL, AU. Maka Panglima TNI sulit bertanggungjawab dalam pengendalian terhadap tujuan, sasaran penggunaan anggaran TNI, termasuk angkatan," ujar Gatot ketika rapat di DPR, Senin (6/2).


Saat ini TNI menurut Gatot masih menginvestigasi pembelian helikopter buatan Augusta Westland itu. Pembelian helikopter ini sudah ditolak oleh Presiden Joko Widodo sejak Desember 2015 lalu. Namun tahun 2016, AU justru bersikeras mengeksekusi pembelian itu.


Sementara itu, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu juga mengaku tidak tahu-menahu. Dia  melempar pertanggungjawaban pembelian itu ke Kementerian Sekretariat Negara.


"Begini, itu kan dulu pesawat kepresidenan. Pesawat kepresidenan itu melalui Sekretariat Negara. Uangnya dari Setneg. Jadi Menteri Pertahanan enggak tahu apa-apa." Klaim Menhan.


Editor: Rony Sitanggang
  • Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo
  • Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu

Komentar (1)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

  • Hari Restumu7 years ago

    Kalau nurit aku tak adanya koordinasi yang akuran antara Kasau Panglima TNI dan Menhan sekaligus Presiden mencerminkan datangnya AW-101 ke tanah air jelas ada pihak yang melakukan MOU dengan perusahaan pembuat Hely dan anggaran nya tentu dari Kementrian Pertahanan namun jika Panglima TNI dan Menhan tak tahu menahu maka yang paling bertaggung jawab adalah Panglima TNI AU bagaimana bisa order AW-101 bisa sampai ketanah air tanpa ada uang muka tanda jadi pembelian ke pihak pembuat helikopter