BERITA

Jokowi Cari Jurus Baru Turunkan Harga Semen di Papua

Jokowi Cari Jurus Baru Turunkan Harga Semen di Papua


KBR, Jakarta- Presiden Joko Widodo mengakui belum memiliki jurus untuk menurunkan harga semen di Papua. Harga semen di Jawa persak Rp 70 ribu, sementara di Papua mencapai Rp 2,5 juta persak.

Jokowi yakin bakal menemukan cara tepat untuk membuat harga semen di Papua seperti di Jawa.

"Harganya (semen) belum turun, karena memang jurusnya belum ketemu, tapi saya meyakini, Insya Allah, itu juga harganya juga akan sama," kata Jokowi dalam pidatonya di acara Tanwir Muhammadiyah di Ambon, sebagaimana rilis yang diterima KBR dari Biro Pers Sekretariat Presiden, Jumat (24/2/2017).


Sementara untuk bensin, Jokowi mengklaim telah mampu menekan harga di Papua agar sama dengan di Jawa, yakni Rp 6450 perliter.


"Satu tahun lebih perintah saya itu baru bisa dilaksanakan, baru pada bulan Oktober tahun yang lalu, harga itu bisa sama. Artinya dari Rp 60, 70, 100 ribu menjadi Rp 6450 (perliter)," tuturnya.


Jokowi menuturkan, pemerintah tahun ini akan fokus melakukan pemerataan ekonomi yang berkeadilan. Kebijakan tersebut fokus pada 3 sektor, yakni reforma agraria dan redistribusi asset, akses keuangan serta peningkatan sumber daya manusia.


Terkhusus soal reforma agraria, Jokowi menekankan komitmen pemerintah untuk memeratakan kepemilikan lahan dan asset kepada masyarakat. Hal ini menjadi salah satu cara menurunkan angka gini ratio.


"Kita tahu, 1 persen memegang kurang lebih 55 persen aset yang ada. Satu orang ada yang pegang 300 ribu hektar, 3 juta hektar, 700 ribu hektar. Petani ada yang tidak memiliki lahan, hanya buruh tani, yang memiliki pun hanya seperempat dari rata-rata dari data kita punya. Inilah problem yang harus kita selesaikan," tuturnya.


Melalui reforma agraria dan redistribusi aset, Jokowi ingin rakyat memiliki lahan

sebagai aset. Negara mengambil lahan-lahan yang tidak produktif kemudian dibagikan kepada rakyat atau koperasi. Syaratnya, lahan tersebut harus diolah menjadi produktif dan tidak boleh diperjualbelikan.


"Yang kita mau adalah dengan program ini, rakyat itu menjadi pemilik, menjadi owner, kita mau seluruh rakyat masing-masing memiliki sesuatu yang berharga, yaitu sebidang tanah. karena tanah adalah permulaan dari segalanya," ujarnya.


Program ini juga terintegrasi dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang yakni melalui sertifikasi lahan. Jokowi menargetkan tahun ini sertifikasi lahan mencapai 5 juta, tahun 2018 sebanyak 7 juta, dan tahun 2019 sebesar 9 juta sertifikat.


"Sekarang ini ada 106 juta bidang tanah, yang bersertifikat baru 46 juta. Separuh lebih belum bersertifikat, artinya rakyat menduduki sebuah lahan, tetapi status hukumnya tidak ada," tegas Jokowi.


Editor: Rony Sitanggang

  • presiden joko widodo
  • harga semen di papua

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!