BERITA

Tetap Dipercaya PBB, Polri Kirim 140 Personel Misi Perdamaian ke Sudan

"Masa tugas Satgas FPU yang direkomendasikan adalah enam bulan dan tidak lebih dari satu tahun."

Gilang Ramadhan

Tetap Dipercaya PBB, Polri Kirim 140 Personel Misi Perdamaian ke Sudan
Kapolri Tito Karnavian memeriksa 140 personel Satgas Unit Polisi Berseragam FPU yang akan mengikuti misi perdamaian PBB ke Sudan, Kamis (19/1/2017). (Foto: Randyka Wijaya)


KBR, Jakarta - Kepolisian Indonesia mengirim Kontingen Garuda Bhayangkara II FPU 9 yang berjumlah 140 personel ke Darfur, Sudan, untuk misi perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Kapolri Tito Karnavian mengatakan, Satgas FPU 9 ini menggantikan Satgas FPU 8 yang akan purna tugas.

"PBB tetap mempercayakan Polri untuk mengirimkan misi setiap tahun di berbagai belahan dunia. Ini bagi kita adalah peluang, kita dapat menjalankan amanah konstitusi yaitu turut menjaga perdamaian dunia," kata Tito di Mabes Polri, Kamis (19/1/2017).


"Kedua juga memberikan kesempatan pada kita menonjolkan bangsa kita sebagai bangsa dan negara yang maju," tambahnya.


FPU atau Formed Police Unit merupakan Satuan Tugas Unit Polisi Berseragam yang dikirim untuk misi perdamaian atas prakarsa dan permintaan dari Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) kepada pemerintah suatu negara.


Satgas FPU dikirim berdasarkan nota kesepahaman (MoU) antara PBB dengan kepolisian masing-masing negara. FPU Indonesia dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 4 tahun 2008, untuk misi perdamaian ke Darfur Sudan.


Kapolri Tito menjelaskan, tugas satgas adalah membantu mengendalikan ketertiban umum, melindungi personel dan fasilitas PBB serta mendukung operasi kepolisian setempat di Darfur. Selain itu, satgas ini juga bertugas melindungi warga sipil dan pengungsi yang menjadi korban konflik di Sudan.


"Satgas FPU 9 terdiri dari 100 personel pasukan taktis dan 40 personel pendukung," ujar Tito.


Seluruh personel yang diberangkatkan ke Sudan merupakan hasil rekrutmen dari 29 Polda dan 4 Satker Mabes Polri. Tito mengatakan, personel telah mendapat latihan pra operasi yang meliputi kemampuan bahasa, teknis kepolisian, kemampuan spesifik sesuai perannya dalam satgas. Mereka juga dituntut untuk mampu menampilkan seni budaya khas Indonesia.


Satgas FPU 9 rencananya akan berangkat ke Sudan pada Jumat (20/1/2017), dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Mereka akan menumpangi pesawat yang disewa PBB.


Biaya pengiriman Satgas FPU tersebut dibebankan kepada APBN dan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) melalui proses reimbursement (penggantian biaya klaim).


Berdasarkan kebijakan dari Departemen Operasi Perdamaian PBB, masa tugas Satgas FPU yang direkomendasikan adalah enam bulan dan tidak lebih dari satu tahun.


Editor: Agus Luqman 

  • misi perdamaian
  • Kapolri
  • Kapolri Tito Karnavian
  • Tito Karnavian
  • Polri
  • Sudan
  • Perserikatan Bangsa-bangsa

Komentar (1)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

  • Muhammad Wisnu Aji Purnomo7 years ago

    infonya sangat bermanfaat ka. salah satu paman saya adalah salah satunya. saya harap misi pbb ini lancar dan dapat membawa pulang nama harum bangsa dan kembalinya pasukan dengan selamat. amiiin