BERITA

Sungai Cideres Meluap, Ribuan Rumah di Cirebon Terendam Banjir Hingga 2 Meter

""Ada sekitar 1.410 rumah yang terendam banjir di Kecamatan Gebang. Kalau digabungkan dengan dua kecamatan lainnya, mencapai 3000 rumah," "

Frans Mokalu

Sungai Cideres Meluap, Ribuan Rumah di Cirebon Terendam Banjir Hingga 2 Meter
Banjir akibat meluapnya sungai Cideres Cirebon, Jawa Barat. (Foto: KBR/Frans M.)

KBR, Cirebon– Lima Desa di Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon, terendam banjir setinggi 70 hingga 200 Centimeter. Banjir yang disebabkan  meluapnya sungai Cideres ini  menggenangi sedikitnya 3 ribu rumah. Senin (2/01/2016) pagi,   air dari luapan sungai dengan cepat menggenangi rumah-rumah warga.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Cirebon, Maryono mengatakan, ada sebanyak 3 ribu rumah di Kabupaten Cirebon yang terendam banjir. Rumah yang terendam banjir tersebut, terdapat di Kecamatan Gebang, Pabedilan dan Waled. Dinas Sosial  sudah menurunkan sejumlah petugasnya, untuk membantu evakuasi warga dan bantuan sembako.

“Banjir terjadi sejak pagi, kini masih proses evakuasi warga yang rumahnya terendam banjir,” kata Kepala Dinas Sosial Kabupaten Cirebon, Maryono, Senin 2/02/2016.

Menurut Maryono, ketinggian air di tiga kecamatan itu sempat mencapai dua meter, namun kini kondisinya sudah mulai surut.

"Ada sekitar 1.410 rumah yang terendam banjir di Kecamatan Gebang. Kalau digabungkan dengan dua kecamatan lainnya, mencapai 3000 rumah," imbuhnya.

Ia melanjutkan, diduga kuat banjir terjadi karena luapan sungai Cideres ditambah hujan deras selama dua hari bertutur-turut di wilayah Cirebon Timur.

“Selain faktor hujan deras selama dua hari, luapan air terjadi karena terjadi pendangkalan di sungai Cideres, sehingga air dengan cepat meluber ke rumah-rumah warga,” imbuhnya.

Editor: Rony Sitanggang

  • sungai cideres cirebon
  • Kepala Dinas Sosial Kabupaten Cirebon
  • Maryono
  • bencana banjir

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!