BERITA

Ombak Besar, Nelayan Rembang Nekat Melaut Karena Udang Putih

"Dalam sekali melaut, para nelayan bisa mendapatkan sekitar 5–10 kilo gram."

Musyafa

Ombak Besar, Nelayan Rembang Nekat Melaut Karena Udang Putih
Nelayan di Rembang tetap berangkat melaut, meski cuaca ekstrem di pesisir Pantura Jawa. Foto: Musyafa/KBR

KBR, Rembang – Sebagian besar nelayan tradisional di pesisir Pantai Utara Rembang, Jawa Tengah, nekat melaut, meski ombak besar. Seorang nelayan di Kecamatan Kaliori, Rembang, Yauma beralasan, saat ini merupakan musim udang putih yang harganya mencapai Rp140.000 per kilo gram.

Dalam sekali melaut, para nelayan bisa mendapatkan sekitar  5–10 kilo gram. Hal itu membuat nelayan tertarik melaut, tanpa mempedulikan kondisi cuaca.


“Gelombangnya besar maka semakin banyak hasil. Kalau ada ombaknya, dapat udang putih 5–10 kilo gram. Pokoknya ketika arus angin barat datang, biasanya udangnya banyak, " ungkapnya kepada KBR, Minggu (08/01).


Menanggapi itu, Kepala Satuan Polisi Air Polres Rembang, Sukamto mengimbau nelayan tetap memperhatikan situasi. Kalau ombak mengganas, sebaiknya jangan memaksakan diri. Ia mengingatkan agar nelayan melengkapi sarana keselamatan, seperti ban, jiriken bekas maupun pelampung.


“Kalau kita patroli dan menjumpai nelayan kecil di tengah laut, biasanya mereka beralasan di rumah nggak punya beras. Maka kita imbau perahu kecil, sedang hingga kapal besar selalu menyiapkan sarana keselamatan bagi para ABK nya. Mulai dari jiriken, ban bekas dan pelampung,"  jelasnya.


Sukamto menambahkan musim ombak angin baratan yang terkenal dengan ombak besar dan angin kencang, diramalkan masih akan terjadi sampai bulan Mei mendatang. Pihaknya berupaya memantau situasi perairan, melalui radio komunikasi. Tiap ada kerawanan, akan diteruskan kepada nelayan.

Baca: Ribuan Kartu Asuransi Nelayan Rembang Belum Dicetak

Editor: Sasmito

  • Nelayan Rembang
  • udang putih
  • Ombak besar

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!