BERITA

Koalisi Tolak Sosialisasi Amdal Pulau G Hasil Reklamasi Teluk Jakarta

""Kalau kami di koalisi, intinya tetap menolak untuk menghadiri sosialisasi. Intinya sederhana saja. Ini jangan dulu soal kajian.""

Koalisi Tolak Sosialisasi Amdal Pulau G Hasil Reklamasi Teluk Jakarta
Ilustrasi: Nelayan saat menyegel pulau G hasil reklamasi. (Foto: Antara)


KBR, Jakarta- Koalisi Selamatkan Teluk Jakarta menolak untuk menghadiri undangan sosialisasi pengembang di Pulau G. Salah seorang perwakilan koalisi tersebut, Tigor Hutapea menjelaskan, pihaknya justru bakal melaksanakan aksi unjuk rasa saat sosialisasi itu dilakukan. Hal tersebut lantaran koalisi menganggap pembangunan di Pulau G akan merugikan nelayan.

"Sebagian tokoh masyarakat kan sudah diundang. Kalau kami di koalisi, intinya tetap menolak untuk menghadiri sosialisasi. Intinya sederhana saja. Ini jangan dulu soal kajian. Tapi kalau sudah berbicara kajian, yang pasti Pulau G itu sudah dibangun sekitar 20 persen. Dari 20 persen yang dibangun saja itu sudah merugikan nelayan," ujarnya ketika dihubungi KBR melalui sambungan telepon, Senin (30/01).


Ia menambahkan, hari ini PT Muara Wisesa membagikan sejumlah unit mobil ambulans kepada warga sekitar. Ia menduga pemberian ambulans ini bermaksud agar warga sepakat dengan pembangunan di Pulau tersebut.


PT Muara Wisesa Samudra, anak usaha PT Agung Podomoro Land Tbk sebagai pemilik izin reklamasi Pulau G, akan melakukan sosialisasi analisis dampak lingkungan (Amdal) baru yang mereka buat. Koalisi Selamatkan Teluk Jakarta juga menyebut, sosialisasi itu sebagai bentuk pemaksaan kehendak pengembang agar pembangunan reklamasi dapat dilanjutkan.


Menurut Tigor, rencana sosialisasi Amdal  reklamasi Pulau G ini bermasalah. Hingga saat ini belum ada Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Teluk Jakarta yang komprehensif. Kemudian Peraturan Daerah Zonasi Wilayah Pesisir dan pulau-pulau kecil yang menjadi syarat untuk menentukan pembangunan di teluk Jakarta juga belum ada.


"Kami menuntut agar KLHK dan KKP mengeluarkan putusan untuk menghentikan pembangunan reklamasi pulau G dan pulau-pulau lainnya," tegas Tigor.


Sebelumnya beredar surat dari pihak kelurahan pluit yang mengundang berbagai pihak untuk terlibat dalam pembahasan AMDAL pulau G. Kegiatan sosialisasi tersebut akan dilaksanakan lusa, Selasa 31 Januari 2017.


Sejumlah poin dalam Amdal yang harus diselesaikan adalah dampak pembangunan Pulau G terhadap sejumlah hal, antara lain aktivitas PLTG Muara Karang, jaringan pipa gas di dalam laut dan jalur melaut para nelayan lokal.


Editor: Rony Sitanggang

  • anggota koalisi selamatkan teluk jakarta tigor hutapea
  • amdal pulau g

Komentar (6)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

  • Dhea Ananda Putri7 years ago

    Sebaik apapun program pembangunan yg direncanakan pemerintah itu tak mungkin bisa dikerjakan sendiri, sudah pasti pemerintah melibatkan para investor (swasta) dalam merealisasikannya. dan saya yakin para pengembang reklamasi itu pun pasti melakukan kerjaannya dgn penuh keyakinan utk kepentingan rakyat dan kemajuan Ibukota.

  • Susi Pujiningtiyas7 years ago

    Pemerintah dan Pengembang (Swasta) itu harus seiring sejalan dalam pembangunan proyek reklamasi 17 pulau di teluk Jakarta sesuai dengan peraturan UU yg berlaku. karena bagaimana pun kemajuan pembangunan itu tak terlepas dari peran besar para pengembang tsb. Jadi jgnlah menyudutkan para pengusaha itu

  • Bisma Lesmana7 years ago

    Kalau kita coba lihat dari sudut pandang ekonomi dan sosial, pengembangan lahan melalui reklamasi itu dapat membuka lapangan kerja baru dan peluang pemasukan bagi daerah. Apalagi, Selain Jakarta sebagai Ibu Kota negara yang menjadi pusat pemerintahan di republik ini, Jakarta juga menjadi pusat bisnis dan jantung perekonomian Bangsa ini, dan hal itu semua tentunya harus didorong dgn pembangunan Jakarta yg lebih progresif dan berkelanjutan, sebagai modal masa depan Jakarta yg lbh maju & sejahtera

  • Dinda Sintiabella7 years ago

    Kalau kita coba lihat dari sudut pandang ekonomi dan sosial, pengembangan lahan melalui reklamasi itu dapat membuka lapangan kerja baru dan peluang pemasukan bagi daerah. Apalagi, status Jakarta sebagai pusat bisnis dan pemerintahan saat ini menjadi induk investasi nasional

  • Irma Maharani7 years ago

    Merurut saya masyarakat khusus nelayan tak perlu khawatir, karena saya yakin pemprov bersama pengembang itu pasti membutuhkan ribuan tenaga kerja baru yg nantinya akan direkrut dr masyarakat pantura Jakarta

  • Hesti Nawangsudi7 years ago

    Saya bersependapat dengan pernyataan pak Firdaus Ali diatas bahwa ribuan ikan mati di pantai Ancol dan di Pesisir Muara Angke itu memang bukan karena aktivitas pelaksanaan reklamasi 17pulau di teluk Jakarta. selain itu memang dirasa perlu adanya pemberian pemahamana kepada masyarakat pesisir pantai utara jakarta bahwa reklamasi itu dilakukan sebagai upaya memperbaiki lingkungan pantai yang rusak dan tercemar serta sekaligus sebagai upaya penataan kawasan pantai utara jakarta utk yang lebih baik dan maju.