HEADLINE

Kapal Zahro Terbakar, Menhub Tunjuk Pelni dan ASDP Jadi Operator Penyeberangan

""Sehingga kami harapkan kapal rakyat itu bertambah atau meningkatkan kualitas pelayanannya, baik itu yang bersifat safety maupun di tingkat kenyamanan,""

Kapal Zahro Terbakar, Menhub Tunjuk Pelni dan ASDP Jadi Operator Penyeberangan
Ilustrasi: Kapal Zahro Expres sebelum terbakar. (Sumber: Ready Tour)


KBR, Jakarta- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, menyatakan telah menugaskan PT Pelayaran  Nasional Indonesia (Persero)  dan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) sebagai operator transportasi penyeberangan ke Kepulauan Seribu, Jakarta Utara. Budi mengatakan, keterlibatan Pelni dan ASDP akan memacu kapal  memperbaiki kualitas keamanan dan kenyamanannya.

Kata dia, kebijakan itu menyusul terbakarnya kapal wisata Zahro Expres.

"Di tempat tersebut, kami akan tingkat level of service dengan menunjuk Pelni dan ASDP untuk menggantikan atau bersamaan dengan kapal rakyat, sehingga kami harapkan kapal rakyat itu bertambah atau meningkatkan kualitas pelayanannya, baik itu yang bersifat safety maupun di tingkat kenyamanan," kata Budi di RSPAD Gatot Soebroto, Senin (02/12/17).


Budi mengatakan, kebijakan itu ditempuh untuk mendorong peningkatan pelayanan dan keamanan transportasi penyeberang ke Kepulauan Seribu. Pasalnya, kata dia, transportasi penyeberangan kapal penyebrangan tersebut masih dikelola sendiri oleh swasta, sehingga tak ada pesaing yang kuat.


Budi berujar, dia memberi waktu untuk Pelni dan ASDP dalam sepekan ini untuk mempersiapkan kapal penyeberangan di Kepulauan Seribu. Kata dia, kebijakan itu akan berlaku selamanya, sehingga Pelni dan ASDP akan menjadi operator tetap transportasi penyeberangan ke Kepulauan Seribu.


Editor: Rony Sitanggang

 

  • Kapal Zahro Express
  • Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!