BERITA

Jokowi Targetkan Bangun 30 Ribu Embung Tahun Ini

Jokowi Targetkan Bangun 30 Ribu Embung Tahun Ini


KBR, Jakarta- Presiden Joko Widodo atau Jokowi menargetkan pembangunan 30 ribu embung tahun ini. Target itu setara delapan kali lipat realisasi pembangunan embung sepanjang tahun ini yang 3.771 embung.

Jokowi mengatakan, sistem irigasi yang baik menjadi kunci peningkatan produksi pertanian.

"Tampungan air ini juga sangat penting sekali, terutama di musim kemarau. Kita dianugerahi air yang melimpah, tetapi tidak di-manage dengan baik. Embung baru 3-4 ribuan, yang sekarang ada. Tahun ini kami perkirakan, target, kerja sama antara Menteri Pertanian, Menteri Desa, dan Menteri Pekerjaan Umum, target kita di atas 30 ribu embung harus terbangun tahun ini, baik yang kecil, sedang, maupun yang agak besar," kata Jokowi di Hotel Bidakara, Kamis (05/01/17).


Jokowi mengatakan, pengelolaan irigasi harus diurus dengan baik, baik yang primer, sekunder, maupun tersier. Alasannya, 52 persen sumber saluran irigasi di Indonesia rusak, dan tidak pernah diperbaiki. Kata dia, apabila masalah irigasi bisa terselesaikan, produksi pertanian akan meningkat tajam.


Adapun Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan, kebanyakan lahan pertanian yang berupa tadah hujan, sehingga hanya berproduksi sekali dalam setahun. Padahal, kata dia, apabila mendapat aliran air yang bagus, sawah tadah hujan juga bisa berproduksi dua kali setahun. Menurut Amran, itu sama artinya dengan menggandakan produksi pertanian tadah hujan yang saat ini luasnya 4 juta hektare.

Pertanian Sistem Cluster

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta Menteri Pertanian Amran Sulaiman serius menerapkan pertanian dengan sistem cluster atau pengelompokan komoditas pertanian. Jokowi mengatakan, suatu daerah harus terfokus dengan satu tanaman pertanian. Sehingga, kata dia, petani daerah tersebut bisa menjadi sebuah korporasi yang kuat.

"Jangan kita tanam campur-campur, sehingga kita tidak fokus. Tapi beri target yang jelas. Kita harus bisa mengkorporasikan petani. Petani ini kalau sudah clustering dapat, tahap berikutnya dikorporasikan. Tanpa itu, kalau hanya kecil-kecil, tidak ada efisiensi. Korporasikan petani, dalam skala besar, baru akan muncul efisiensi," kata Jokowi di Hotel Bidakara, Kamis (05/01/16).


Jokowi mengatakan, daerah yang bisa menerapkan sistem cluster misalnya Dompu, Nusa Tenggara Barat yang menjadi sentra produksi jagung. Kata dia, pemerintah harus mengonsentrasikan daerah itu hanya untuk jagung. Melalui sistem cluster itu, akan mudah membuatnya menjadi korporasi besar. Setelah menjadi sebuah korporasi, pertanian itu akan lebih efisien dan produksinya dapat dijual dengan harga yang lebih murah. Kata dia, petani dalam negeri akan kesulitan maju apabila dibiarkan bekerja sendiri-sendiri.


Jokowi berujar, sambil membuat cluster pertanian, pemerintah juga harus mulai mempersiapkan infrastruktur pasca-panen dan pemasarannya. Menurut Jokowi, infrastruktur pemasaran itu termasuk soal teknologi informasinya, sehingga akan memotong mata rantai distribusi produk pertanian, yang selama ini masih dikuasai tengkulak.


Editor: Rony Sitanggang

  • presiden joko widodo
  • Menteri Pertanian Amran Sulaiman
  • Pertanian Sistem Cluster

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!