BERITA

Grasi Antasari, Kapolri Janji Pelajari Kasusnya

""Mempelajari kasus ini kembali. Kemungkinan apakah alat buktinya sudah kuat atau tidak, terutama yang mengarah kepada Pak Antasari.""

Ade Irmansyah

Grasi Antasari, Kapolri Janji Pelajari Kasusnya
Eks Ketua KPK Antasari Azhar tidak menjawab pertanyaan wartawan seusai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (26/1). (Foto: Antara)

KBR, Jakarta- Kapolri Tito Karnavian menyatakan belum mendapat arahan dari Presiden Joko Widodo terkait kemungkinan pengungkapan kasus Antasari Azhar. Meski begitu, Tito menjanjikan akan mempelajari kembali kasus ini.

Sebelumnya Antasari pernah melaporkan ke Polda Metro Jaya tentang penyalahgunaan informasi teknologi dengan pesan singkat (SMS) terkait kasus pembunuhan Direktur Utama Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen pada 2011. Tito mengakui ada kesulitan menyelidiki alat bukti pesan singkat (SMS) karena terkendala sistem provider untuk mengecek pesan (SMS) yang telah lama.

"Kita akan mempelajari kasus itu kembali, bukan membuka ya, mempelajari kasus ini kembali. Kemungkinan apakah alat buktinya sudah kuat atau tidak, terutama yang mengarah kepada Pak Antasari. (Barang buktinya pesan singkat?) Itu nanti kita akan cek yang mana, mencari SMS palsu tidak gampang, SMS itu ada yang beberapa yang bisa ditarik, lalu kita baru minta untuk ke depan, tapi minta ke belakang, ada beberapa provider yang tidak memiliki sistem seperti itu," kata Tito di PTIK, Kebayoran Baru, Jumat (27/1/2017).


Tito membantah, arah penanganan kasus Antasari Azhar ini tidak dipengaruhi oleh kondisi politik, seperti pergantian presiden.


"Enggaklah, enggak juga, fakta-fakta hukum itu kan ada dalam berkas, nanti kita akan lihat," ujar dia. 


Sebelumnya Presiden Jokowi memberikan grasi kepada eks Ketua KPK, Antasari Azhar terpidana kasus pembunuhan. Pasca beroleh grasi, presiden menerima Antasari di istana.


Editor: Rony Sitanggang

  • grasi Antasari Azhar
  • Kapolri Tito Karnavian

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!