BERITA
Eksploitasi Satwa, Aktivis Balikpapan Demo Tolak Sirkus Lumba-lumba
""Alangkah baiknya ketika ini menjadi cikal bakal bahwa kota Balikpapan, kota yang pertama menolak adanya sirkus lomba-lomba,""
Teddy Rumengan
KBR, Balikpapan– Aktivis Balikpapan, Kalimantan Timur yang tergabung dalam Aliansi Selamatkan Satwa menolak eksploitasi lumba-lumba dalam pertunjukan sirkus. Pertunjukan diselenggarakan di depan salah satu pusat perbelanjaan, selama hampir satu bulan.
Koordinator Aliansi Selamatkan Satwa Husain Suwarno meminta DPRD dan Pemerintah Kota Balikpapan melarang pertunjukkan sirkus tersebut. Termasuk menjadi kota pertama yang menolak sirkus yang mengesploitasi lumba-lumba.
Menurut dia, hanya di Indonesia yang masih memperbolehkan pementasan sirkus dengan mengeksploitasi lumba-lumba. Karena justru di banyak negara sudah melarang kegiatan sirkus yang mengeksploitasi lumba-lumba.
“Kami tidak mau dicoreng hanya karena pertunjukkan sirkus lumba-lumba. Dan alangkah baiknya ketika ini menjadi cikal bakal bahwa kota Balikpapan, kota yang pertama menolak adanya sirkus lomba-lomba, kami berharap untuk itu,” kata Husain Suwarno yang juga Koordinastor Selamatkan Teluk Balikpapan, Jumat (20/01).
Sementara itu Pemerintah Kota Balikpapan menyatakan sulit melarang kegiatan sirkus tersebut. Pemkot beralasan pertunjukan sudah mengantongi ijin dari Pemerintah Pusat.
Para aktivis melakukan aksi di pusat perbelanjaan termasuk mendatangi gedung DPRD Kota Balikpapan. Mereka meminta dan mendesak eksekutif dan legislatif Balikpapan menghentikan kegiatan sirkus tersebut.
Sayangnya tak ada satu pun dari manajemen pusat perbelanjaan yang menemui para aktifis tersebut. Bahkan security pusat perbelanjaan membantah, aksi sirkus tersebut merupakan kegiatan yang dilaksanakan pusat perbelanjaan itu. Mereka menyatakan, tidak tahu siapa penyelenggara sirkus yang digelar di depan pusat perbelanjaan tersebut.
Editor: Rony Sitanggang
- sirkus lumba-lumba
- Koordinator Aliansi Selamatkan Satwa Husain Suwarno
Komentar (0)
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!